Beberapa warga memberikan dukungan atas aksi yang dilakukan puluhan mahasiswa dan pelaku UMKM tersebut.
Seperti salah seorang warga bernama Putra, dia yang selama ini merasa terganggu dengan aksi demonstrasi mahasiswa memberikan pengakuan lain.
Jika sebelumnya dia terganggu karena para mahasiswa memblokade jalan, kali ini dia memberikan dukungan.
"Ini baru demo, kita dukung kalau perlu kita turun bantu! Karena demo untuk kepentingan bersama, bukan demo tutup jalan," kata Putra.
Hal serupa juga diserukan Ayu, yang mendukung penuh aksi demo terhadap PLN.
"Lanjutkan! Besok demo lagi kanda-kanda," seru Ayu.
"Baru kali ininada demo yang kudukung," timpal Icong.
"Jangan kasih kendor sodara, sessajaki mati lampu," sambung Abdi.
Sementara itu, salah seorang penjual minuman dingin bernama Yusfita (27) di Jalan Talassalapang, Kecamatan Rappocini, dia mengeluhkan pemadaman listrik yang dilakukan PLN setiap hari.
Usaha kecilnya merugi, kehilangan pelanggan akibat terlalu seringnya mati lampu.
"Saya punya usaha kecil, pemadaman ini membuat saya kehilangan pelanggan karena tidak bisa dilayani dengan baik. Bagaimana caranya, kita butuh listrik untuk kasih jalan ini alat-alat (sambil menunjuk blender)," ujar Fita.
Fita pun berharap, pihak PLN memberikan kompensasi atau minimal pemotongan pembayaran.
"Minimal kompensasi, mentang-mentang tidak ada kompetitor asal minta maaf saja. Masyarakat juga harusnya teredukasi untuk mendapatkan haknya secara penuh," kata Fita.
PLN berkilah pemadaman dilakukan karena kekeringan yang berdampak pada debit air. Sehingga berpengaruh pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).