Netanyahu Janji Bebaskan 50 Tahanan Perempuan Palestina jika Hamas Bebaskan Lebih Banyak Tahanan Israel

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, GAZA -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyetujui pembebasan 50 tahanan perempuan Palestina, Selasa (28/11).

Namun, persetujuan untuk membebaskan 50 tahanan perempuan Palestina hanya akan dilakukan jika Hamas melepas lebih banyak lagi sandera Israel yang ditawan di Gaza, dikutip dari jawapos.

"Pemerintah telah menyetujui dimasukkannya 50 tahanan perempuan ke dalam daftar tahanan yang memenuhi syarat untuk dibebaskan, jika ada tambahan pembebasan sandera Israel," kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam X pada Selasa (28/11).

Harian Haaretz Israel melaporkan, aktivis Ahed Tamimi masuk daftar tahanan Palestina yang diperkirakan dibebaskan Israel, sebagai imbalan atas pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Diketahui, Israel menangkap Tamimi pada 2017 dan memenjarakannya selama delapan bulan sebelum menangkapnya kembali 6 November 2023 di Desa Nabi Saleh, Tepi Barat.

Tel Aviv telah menerima daftar sandera yang diperkirakan akan dibebaskan hari itu juga, sebagai bagian dari gelombang kelima kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.

Sementara itu, Palestina mencatat bahwa Israel masih menahan 60 perempuan Palestina di penjara.

Sebagian besar dari mereka ditahan setelah 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan lintas batas ke Israel, kata organisasi non pemerintah Palestinian Prisoners Society.

Staf media Palestinian Prisoners Society, Amal Sarahneh, menyebutkan tentara Israel menahan 56 perempuan dan anak perempuan Palestina dalam gelombang besar penangkapan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki setelah 7 Oktober.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan