Edy Rahmayadi Jadi Saksi, Arya Sinulingga Beber Kronologis ‘Pengusiran’ Dek Gam di Stadion Baharoeddin Siregar

  • Bagikan
Pembina PSMS, Edy Rahmayadi memberikan keterangannya terkait insiden Arya Sinulingga dengan Presiden Persiraja Nazruddin Dek Gam. (Foto : MO PSMS)
Pembina PSMS, Edy Rahmayadi memberikan keterangannya terkait insiden Arya Sinulingga dengan Presiden Persiraja Nazruddin Dek Gam. (Foto : MO PSMS)

FAJAR.CO.ID, MEDAN-- Exco PSSI yang juga Founder Sada Sumut FC, Arya Sinulingga membeberkan kronologis kejadian 'pengusiran' Presiden Persiraja Banda Aceh, Nazaruddin Dek Gam di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Sabtu, 25 November 2023.

Arya Sinulingga mengklarifikasi insiden tersebut, setelah Dek Gam melaporkannya ke Bareskrim dan dituduh melontarkan kalimat SARA.

Dia membantah keras hal itu dan menyebutkan ada saksi Edy Rahmayadi yang menyaksikan insiden 'pengusiran' itu.

Arya Sinulingga menjelaskan saat kejadian itu, dia hanya menegur Dek Gam yang hadir di Stadion Baharoeddin menyaksikan laga Sada Sumut kontra Persiraja. Padahal, menurut hematnya, yang bersangkutan belum selesai menjalankan sanksi Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Diapun menjelaskan detail bagaimana kejadian ini bermula, yang diawali saat timnya Sada Sumut bertandang ke markas Persiraja, Stadion Harapan Bangsa, putaran I Grup 1 Liga 2.

Saat itu, pertandingan berjalan baik sepanjang babak pertama, namun berbeda ketiga memasuki babak kedua.

"Mau masuk babak kedua ternyata ada intervensi (Dek Gam) dan intimidasi terhadap wasit, kemudian berubah terus situasi pertandingan. Lalu kita bawa ke Komdis, karena ofisial kita juga dilempari di situ," ujarnya dalam temu pers di Medan, Selasa, 28 November 2023, didampingi Pembina PSMS, Edy Rahmayadi, Chief Operating Officer (COO) PSMS Medan, Andry Mahyar Matondang dan Manajer Sada Sumut, Yosephine Sembiring.

Dari laporan Komdis itu keluarkan sanksi untuk Dek Gam. "Keputusan dari Komdis, pasal 61 juncto pasal 13 ayat 2, hukumannnya kalau ada denda Rp45 juta dan atau skors pertandingan minimal satu (lima) pertandingan," sambungnya.

Arya mendapati Dek Gam tak menjalankan hukuman skorsing Komdis PSSI pada lima pertandingan pasca menghadapi Sada Sumut itu. Karena Dek Gam datang ke pertandingan-pertandingan berikutnya.

"Ketika di sana (Lubukpakam) dia hadir. Hukumannya memang habis waktu Sada Sumut FC menghadapi Persiraja, kalau memang dia jalani sanksinya. Ternyata pada saat lawan PSMS di Banda Aceh, dia ada, lawan Sriwijaya ada, Semen Padang ada," ungkapnya.

"Jadi tiga pertandingan dia kelihatan, waktu kemarin (di Lubukpakam) kejadian itu, loh kok ada di sini yang seharusnya enggak berhak ada di dalam (stadion) karena diskors. Bukan dampingi tim, enggak ada kalimat dampingi tim di pasal tersebut tapi skors," lanjutnya.

Satu hal yang perlu ditegaskan Arya bahwa ketika video dirinya viral disebut mengusir Dek Gam dari tribun VVIP Stadion Baharoeddun Siregar, yang terjadi dia hanya menegur.

"Lagi pula saya pertanyakan dia ketika sudah selesai pertandingan, jadi bukan di tengah-tengah (pertandingan) juga," sebut Staf Khusus Menteri BUMN.

"Dia enggak pernah menjalani hukumannya, makanya saya bilang 'loh Anda ngapain di sini', itupun di akhir (laga). Karena kita menghargai dia menonton, dia pulang karena sudah selesai pertandingan," sebutnya.

Anggota Exco PSSI ini juga kecewa karena Dek Gam menyebutnya menyinggung SARA saat kejadian. Padahal itu tidak, ada saksi Edy Rahmayadi dan Andry Mahyar Matondang berada di tribun VVIP saat dirinya menegur Dek Gam.

"Dan itu clear, enggak ada kata-kata SARA atau kata-kata lain yang saya sampaikan. Jadi tidak ada saya menghina masyarakat Aceh, ada saksi kok semua jelas. Kita ini orang Medan yang sudah biasa hidup dengan semua etnis di sini. Sama masyarakat Aceh kita kompak betul, mana ada kalimat-kalimat SARA seperti itu," tukasnya.

"Enggak pernah ada ngomong Aceh menghina, kata-kata itu enggak pernah ada, saksinya ada Bang Edy, Bang Andry (hadir di tribun) sebelah saya," lanjutnya.

Pun, dia menyayangkan urusan sepak bola dikatkan dengan SARA. "Kenapa urusan sepak bola yang baik seperti ini harus dikaitkan dengan kata SARA. Seakan-akan saya menghina masyarakat Aceh. Enggak mungkinlah sudah saudara semua enggak mungkin itu," tegasnya.

"Jadi kita kembalikan lagi marwah sepak bola untuk kemajuan semua. Jangan kita bawa unsur SARA ke dalam ranah ini, apalagi dibawa ke ranah politik, janganlah," tandasnya

Meski begitu, Arya memastikan tidak akan melaporkan balik Dek Gam. Dia akan mengikuti proses hukum sesuai laporan Presiden Persiraja itu.

"Ya jalani aja, karena saya tidak mengucapkan SARA, santai saja, terimalah, proses saja, bagus-bagus saja kita," pungkas Arya Sinulingga. (pojoksatu)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan