Perebutan Peringkat Ketiga Piala Dunia U-17, Mali Bertekad Kalahkan Argentina Malam Nanti

  • Bagikan
Pesepak bola Timnas Mali Ibrahim Kanate (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol di gawang Timnas Meksiko dalam babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/11/2023). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym.)

FAJAR.CO.ID, SOLO - Finis sebagai peringkat ketiga Piala Dunia U-17 2023 menjadi target utama tim Mali U-17. Walaupun ini sedikit meleset dari target, tetapi mereka berharap tetap bisa membawa pulang medali di turnamen ini. Pasalnya ini dinilai sangat penting bagi Mali.

Hal itu diungkapkan pelatih Mali, Soumalia Coulibaly dalam sesi ofisial mixzone di Hotel Alila, Solo, Kamis (30/11/2023). Laga perebutan posisi ketiga antara Mali U-17 dan Argentina U-17 berlangsung pada Jumat (1/12/2023) pukul 19.00 WIB di Stadion Manahan, Solo.

"Sangat penting bagi kami bisa memenangkannya dan pulang membawa medali. Karena itulah tujuan awal kami, mendapatkan medali," kata Coulibaly dilansir dari Media Center PD U-17, Jum'at (1/12/2023).

"Meskipun awalnya untuk menjadi juara atau menempati peringkat kedua, tapi jika bisa menduduki peringkat ketiga tetap akan menyenangkan," ujar dia.

Menghadapi Argentina yang dilatih Diego Placente yang sama-sama pernah bermain di Bundesliga, Coulibaly mengaku tidak terlalu banyak mengetahui karakter permainan Placente. Tapi, dia tahu jika Argentina adalah negara besar dengan tim sepak bola yang hebat.

"Saya pikir Argentina datang sebagai favorit. Setiap Piala Dunia, Argentina selalu menjadi tim nomor satu atau nomor dua. Mereka juga memiliki tim muda yang hebat dan bermain bagus di turnamen ini. Tapi, kami pun juga bermain bagus di turnamen ini. Tim muda Mali selalu bisa bertahan di berbagai turnamen," katanya.

"Saya berharap ini akan menjadi pertandingan yang bagus untuk kedua tim, dan Diego Placente? Saya tahu dia main juga di Bundesliga, tapi saya tidak tahu banyak permainannya. Saya pikir besok para pemain (kedua tim) akan saling bermain terbuka. Karena di turnamen U-17, sebenarnya tidak ada satu tim yang lebih baik dari tim lainnya. Misalnya Prancis dan Jerman, mereka bukan favorit tetapi ternyata bisa sampai ke final," tambahnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan