Salahkan Rekannya, Kapten MU Bruno Fernandes Dikritik Legenda Klub

  • Bagikan
Bruno Fernandes merayakan golnya/Nick Potts/PA)

FAJAR.CO.ID, MANCHESTER—Manchester United berada di posisi sulit di Liga Champions menyusul hasil imbang 3-3 yang mengecewakan dengan Galatasaray.

Hasil ini membuat tim asuhan Erik ten Hag berada di posisi terbawah grup mereka dan harus mengalahkan Bayern Munich di pertandingan terakhir grup mereka sambil berharap Galatasaray bermain imbang dengan Kopenhagen untuk mencapai babak 16 besar.

Pasca laga itu, kapten MU, Bruno Fernandes mengeritik rekan setimnya yang menurutnya melakukan kesalahan buruk. Namun, legenda klub, Paul Scholes mempermasalahkan komentar itu.

Bruno Fernandes, yang mengakui mereka “kebobolan gol yang sangat buruk” melawan Galatasaray dianggap Scholes tidak pantas mengeritik rekannya.

Alasannya, dia adalah salah satu dari mereka yang bersalah setelah memberikan “pelanggaran bodoh” sebelum gol terjadi.

“Saya tahu dalam wawancaranya dia berbicara tentang kesalahan, tapi dia membuat dua kesalahan besar malam ini dengan memberikan dua pelanggaran bodoh yang menghasilkan dua gol,” kata Scholes kepada TNT Sports.

“Seluruh tim, termasuk dirinya sebagai kapten, harus mengambil tanggung jawab – ini adalah pertandingan yang harus mereka menangkan,” lanjutnya.

Menurutnya, MU memang tampil buruk. "Mereka tidak bisa menjaga clean sheet - pertahanan ada di mana-mana, kiper membuat kesalahan, Bruno memberikan tendangan bebas yang murahan. Itu membuat pertandingan menjadi sulit bagi mereka setiap saat dan mereka tidak perlu melakukan itu," tegasnya.

Sementara itu, rekan legenda United Peter Schmeichel mengkritik Anthony Martial, mengklaim dia “tidak melakukan apa pun” setelah menggantikan Rasmus Hojlund di babak kedua.

“Ketika Anda unggul 2-0, dan ini bukan pertama kalinya kami unggul 2-0 di turnamen ini, Anda harus menghentikan permainan, Anda memastikan tim lain tidak bisa lolos, Anda menjaga keunggulan. bola dan cobalah untuk tidak membuat kesalahan,” kata Schmeichel kepada CBS Sports.

“Tentu saja, Anda harus melihat ketika Hojlund ditarik keluar, banyak tekanan dari depan menghilang. Orang yang Anda masukkan (Martial) tidak melakukan apa pun. Anda memiliki seseorang (Hojlund) yang bekerja sangat keras untuk tim di lini depan, tetapi tiba-tiba Anda tidak memiliki tekanan yang memberi tim lain banyak peluang. Ini semua adalah hal yang harus Anda perhatikan tetapi, ketika Anda mencetak jumlah gol sebanyak ini, Anda berharap mendapatkan lebih dari satu poin," tandasnya. (amr)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan