Solusi Sampah di Indonesia, Kini Limbah Kemasan Mi Instan Bisa Jadi Bahan Bakar

  • Bagikan
Tim Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Pertamina

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Upaya penanganan sampah plastik gencar dilakukan mulai dari komunitas akar rumput hingga ke tingkat global. Di tengah hingar bingarnya kehidupan modern, sampah plastik akan tetap menjadi topik yang menarik untuk dibahas.

Sampah plastik meningkat sejalan dengan peningkatan populasi dan pembangunan ekonomi. Kehadiran sampah plastik dapat menurunkan kualitas lingkungan hidup.

Salah satu sampah plastik yang mudah ditemukan di masyarakat adalah sampah plastik kemasan mi instan. Sampah ini tergolong sebagai sampah plastik kemasan berlapis. 

Sampah plastik jenis ini termasuk sebagai sampah plastik yang mempunyai nilai jual yang rendah dan sulit untuk didaur ulang.

Tim Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Pertamina yang diketuai oleh Nona Merry Merpati Mitan, yang berasal dari Program Studi Kimia bersama dua rekan dosen lainnya, E. Byan Wahyu Riyandwita (Program Studi Teknik Mesin), Agung Nugroho (Program Studi Teknik Kimia), beserta tiga mahasiswa Anggraini Amelia Putri Sugiyanto (Program Studi Kimia), Putri Patricia Pasaribu (Program Studi Kimia), dan Muhammad Fajri (Program Studi Teknik Mesin) memperkenalkan teknologi pirolisis dalam pengolahan sampah plastik kemasan mie instan kepada pengelola Bank Sampah Sirnajaya. 

Bank Sampah Sirnajaya ini berlokasi di Perum Kota Serang Baru, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang diketuai oleh Yudi Setianal. 

Bank Sampah Sirnajaya adalah bank sampah baru di kawasan Kota Serang Baru yang berdiri pada bulan Februari 2023, atas inisiatif warga setempat karena kepedulian warga terhadap permasalahan sampah secara umum dan sampah plastik secara khususnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan