Solusi Sampah di Indonesia, Kini Limbah Kemasan Mi Instan Bisa Jadi Bahan Bakar

  • Bagikan
Tim Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Pertamina

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di bawah skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun 2023 dengan No. Kontrak 063/ E5/PG 02. 00/PL/2023 yang dimulai sejak Juni hingga Desember 2023.

Kegiatan ini diawali dengan wawancara singkat oleh Tim Pelaksana untuk mengumpulkan informasi mengenai aktivitas yang berlangsung di Bank Sampah Sirnajaya dan peninjauan sampah di lingkungan Bank Sampah Sirnajaya. 

Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan teknis kepada pengelola Bank Sampah Sirnajaya mengenai teknologi pirolisis dan menyerahkan peralatan pirolisis. Teknologi pirolisis tersebut memanfaatkan pemanasan terhadap sampah plastik untuk menjadi fraksi cair.

Dalam pelatihan teknis tersebut, Tim Pelaksana bersama dengan pengelola Bank Sampah Simajaya

melakukan pirolisis menggunakan sampah plastik kemasan mi instan. 

Aplikasi tekonologi pirolisis yang digunakan dalam pengolahan sampah plastik ini menghasilkan fraksi cair dengan Gross Calonfic Value sebesar 18539 BTU/Ib. 

Nilai ini cukup mendekati dengan nilai Gross Calorific Value dari bahan bakar bensin komersial yaitu 19553 BTU/lb.

Tentunya hasil pengujian ini memberikan peluang kepada pengelola Bank Sampah Sirnajaya untuk mengolah sampah plastik kemasan mi instan yang ada di lingkungan Bank Sampah Simajaya. 

"Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini diharapkan menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan masyarakat mengenai solusi penanganan sampah plastik yang nyata,"kata Yudi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan