FAJAR.CO.ID, JATIM -- Calon wakil presiden, Mahfud Md, mengingatkan masyarakat untuk memilih calon pemimpin sesuai dengan hati nurani dan memperhatikan jejak rekam masing-masing kandidat.
Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud ketika bertemu dengan sejumlah ulama "Mataraman" di Ponpes Sulaiman, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, Jawa Timur, pada hari Sabtu.
"Saya berharap masyarakat tetap rukun untuk menjaga kesatuan Indonesia. Silahkan dinilai dengan objektif dan benar. Kalau cocok silakan pilih, jika tidak cocok tidak usah dipilih. Saya tidak akan menyarankan atau menyuruh saudara untuk memilih siapa, saudara nilai saja semua calonnya," tutur Mahfud usai kegiatan.
Meski Mahfud maju dalam bursa pilpres sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo, ia tidak secara langsung menonjolkan dirinya.
Menurut Mahfud, masyarakat perlu terus dididik untuk memilih pemimpin dengan memperhatikan rekam jejak dan reputasi, selain melihat visi-misi dan komitmen terhadap NKRI.
Oleh karena itu, Mahfud juga mengingatkan masyarakat agar tidak takut menghadapi tekanan atau intervensi apa pun dalam menyalurkan hak suaranya.
"Dalam memilih pemilih harus sesuai dengan apa kata hati terlebih harus bisa mewakili, seperti yang diajarkan dalam fiqih politik," ujarnya.
Di Ponpes Sulaiman Trenggalek, Mahfud Md bertemu dengan sejumlah kiai di wilayah eks-Karesidenan Mataraman dan pengurus pondok di berbagai daerah, seperti KH. Mahin Toha dari Ponpes Lirboyo, KH. Dliya’uddin Zamzami Ponpes Mantenan Blitar.
Selain itu, KH. Yunus Ponpes Slemanan Blitar, KH. Musyaroh Usman Ponpes Sulaiman Trenggalek, KH. Arsyad Bushoiri, Ponpes Trenceng Tulungagung, KH. Ardani dari Blitar, dan KH. Ngadiyin Anwar Ponpes Sulaiman Madiun.
Dalam kegiatan silaturahim dan deklarasi dukungan kepada capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, juga dihadiri oleh para relawan peserta pilpres nomor urut 3 tersebut.
Mahfud berpesan kepada masyarakat untuk memberikan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dan menganggap pemilu sebagai rangkaian yang harus dilalui untuk merawat demokrasi dan kesatuan Indonesia.
“Saya berharap masyarakat tetap rukun untuk menjaga kesatuan Indonesia," ucap Mahfud yang juga Menko Polhukam. (ant)