PLN Cuma Berikan Kompensasi Pemadaman Listrik Rp9 Ribuan, Pelanggan: Lebih Besar Biaya Ngopi

  • Bagikan
Ilustrasi petugas PLN melakukan penambahan daya pada instalasi listrik pelanggan. (Dok. PLN)

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Kompensasi akibat pemadaman listrik di Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) dipersoalkan. Dinilai tidak sesuai dengan kerugian yang diderita pelanggan selama ini.

Seorang warga Pangkep, Sulawesi Selatan, Kiki, mendapatkan kompensasi hanya 6.5 kWh. Jika dirupiahkan, itu hanya setara Rp 9.734.

Kiki merupakan pelanggan PLN dengan sistem prabayar. Kompensasi itu ia terima pada 27 November 2023.

“Iya betul (dapat kompensasi). Nominal token Rp 9.734 atau 6.5 kWh,” ungkapnya kepada fajar.co.id saat dikonfirmasi melalui pesan langsung di Instagram, Sabtu (2/12/2023).

Pemadaman listrik di Sulselrarabar sendiri terjadi sejak awal September. Dilakukan hampir tiap hari secara bergilir mulai tiga jam hingga enam jam.

Kiki berharap ada kompensasi lebih dari PLN. Mengingat pemadaman listrik yang sudah lama dirasakan.

“Iya sih pasti berharap lebih, tapi banyak yang mau dikasi kompensasi. Jadi ya bersyukur saja,” ujarnya.

Di Instagram, warganet mengeluhkan kompensasi itu di unggahan akun @pln_sulselrabar. Ada yang menyebut Rp9 ribuan bahkan tidak cukup untuk segelas kopi.

Itu diungkapkan akun Instagram @adidharmawann. Ketika listrik padam, orang-orang cenderung akan ke warung kopi untuk mengisi daya telepon genggamnya.

“Lebih besar biaya ngopi untuk isi daya hp. Kasian,” ungkapnya.

Ada pula warganet yang mengaku mendapat kompensasi Rp36.000. Namun itu dianggap tidak sesuai dengan derita akibat pemadaman selama ini.

“Terima kasih. Tapi Rp36.000 untuk apa yang dirasakan warga selama berbulan-bulan sepertinya tidak sebanding kalau tujuannya kompensasi,” ujar pengguna akun @irfanripat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan