Perang Hamas-Israel, Presiden Brasil Kritik Keras DK PBB dan Benjamin Netanyahu

  • Bagikan
Roket yang diluncurkan di perbatasan Israel dan Gaza setelah gencatan senjata sementara berakhir. (Reuters)

FAJAR.CO.ID, ITALIA -- Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva menilai berlanjutnya pertempuran di Gaza antara Israel dan kelompok pejuang Hamas disebabkan karena kegagalan Dewan Keamanan (DK) PBB dalam menghasilkan keputusan yang bisa dihormati semua pihak. Dia mengkritisi kurangnya kewarasan dan otoritas DK PBB dalam merespons konflik di Gaza.

“Jika kita memiliki pemimpin sejati, jika kita memiliki badan yang membuat keputusan yang akan dihormati dan dipatuhi dan itu adalah DK PBB, kita tidak akan mengalami perang ini,” kata Lula dalam wawancara dengan Al Jazeera.

Dia menggambarkan situasi di Gaza sebagai kegilaan dengan jatuhnya ribuan korban jiwa, termasuk anak-anak, serta pengeboman terhadap rumah-rumah sakit di daerah kantong tersebut.

Dia menekankan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri, tetapi mengkritik pembunuhan yang tidak perlu terhadap perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah. Lula kemudian menyerukan terwujudnya hidup berdampingan secara damai antara Palestina dan Israel.

Mendesak solusi diplomatik terhadap konflik tersebut, Lula mengkritik Presiden AS Joe Biden karena kurang sensitif untuk menyerukan penghentian pertempuran. Lula juga mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan menyebutnya sebagai pemimpin yang tidak perhatian terhadap isu-isu kemanusiaan. Dia menekankan perlunya rasa hormat terhadap rakyat Palestina.

Tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat (1/12) pagi setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan yang berlangsung selama sepekan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan