FAJAR.CO.ID, LAMPUNG -- Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, pada Selasa pukul 18.00 WIB, kembali mengalami erupsi dan melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Erupsi tersebut, seperti yang disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi sekitar 2 menit 32 detik.
Gunung Anak Krakatau, selama erupsi, memuntahkan abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang ke arah barat laut.
Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau sudah melaporkan erupsi pada pukul 04.38 WIB, pukul 12.56 WIB, dan pukul 16.25 WIB. Pada saat-saat tersebut, gunung api tersebut mengeluarkan abu ke arah barat laut.
Andi Suardi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Lampung Selatan, menyatakan bahwa status Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada Level III atau Siaga.
Andi mengingatkan warga dan nelayan untuk tidak mendekati area dalam radius lima kilometer dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau. Ia juga menjelaskan bahwa permukiman warga yang paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau terletak di Pulau Sebesi, sekitar 16,5 kilometer dari gunung tersebut.
Aflah Efendi, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, juga telah mengimbau warga di daerah pesisir dan Pulau Sebesi untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi dampak erupsi Gunung Anak Krakatau.