Kompensasi PLN Dinilai Tak Sebanding dengan Kerugian Masyarakat, Erick Thohir Didesak Mundur

  • Bagikan
Puluhan mahasiswa dan buruh berdemonstrasi di depan kantor PLN Sulselrabar, Makassar (Foto: Muhsin/fajar)

"Malah, durasi pemadaman listrik pernah mencapai 6 jam. Pihak PLN seakan tutup mata dengan kondisi masyarakat yang semakin banyak dirugikan imbas pemadaman listrik bergilir ini," tandasnya.

Menyinggung soal kompensasi, Rahul menuturkan, apa yang diberikan PLN itu tidak adil dan tidak sebanding serta tidak merata dengan pemadaman listrik bergilir.

"Mulai dari oktober sampai sekarang lantaran masyarakat sudah membayar tarif yang sudah ditetapkan PLN," timpalnya.

Dari pernyataan sikap massa aksi, mereka membawa sedikitnya tujuh tuntutan, di antaranya:

  1. Copot Menteri BUMN
  2. Copot GM PT. PLN (Persero) SULSELRABAR
  3. Mendesak PT, PLN (Persero) Perjelas Kompensasi Yang Belum Merata
  4. Mendesak PT. PLN (Persero) Klarifikasi Terkait Kejelasan Terhadap Korban Kebakaran Akibat Dampak Pemadaman listrik
  5. Mendesak PT. PLN (Persero) Memberikan Ganti Rugi Terhadap Warga Yang Mengalami Kerusakan Barang Elektronik Dampak Pemadaman Listrik Bergilir
  6. Mendesak PT. PLN (Persero) Bertanggung Jawab Atas Kerugian Yang Dialami Pelaku UMKM Akibat Dari Pemadaman Listrik Bergilir
  7. Transparansi Anggaran Operasional Penggunaan Bahan Bakar Minyak Jenis Solar Di PLTD

PT PLN (Persero) melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan pasokan listrik sehubungan dengan kondisi kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).

Sebelumnya, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif mengatakan, PLN terpaksa melakukan manajemen beban akibat cuaca ekstrim.

"Khususnya panas yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan kondisi debit air yang menjadi sumber utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) turun drastis dan mengakibatkan berkurangnya pasokan listrik," kata Ahmad dalam keterangannya yang diterima fajar.co.id.

Beberapa hari terakhir, kata Ahmad, hujan telah turun namun belum bisa sepenuhnya memulihkan pasokan bagi PLTA.

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga masih terus dilakukan, khususnya di daerah tangkapan air di sekitar lokasi PLTA.

"Sistem kelistrikan Sulbagsel sangat bergantung pada sumber listrik dari PLTA, yaitu sebesar 33 persen dari total pasokan listrik," ucapnya.

Di sisi lain, dituturkan Ahmad, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimaksimalkan produksinya secara terus menerus juga perlu menjalani maintenance (pemeliharaan) sehingga manajemen beban harus dilakukan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan