Massa Kepung Kantor PLN di Makassar, Tuntutannya Bikin Geger

  • Bagikan
TAGIH JANJI PLN. Massa melakukan aksi menuntut kompensasi atas pemadaman listrik bergilir di Depan Kantor PLN Sulselrabar, Jl Letjen Hertasning, Makassar, Rabu, 29 November 2023.ABD MAJID/FAJAR
TAGIH JANJI PLN. Massa melakukan aksi menuntut kompensasi atas pemadaman listrik bergilir di Depan Kantor PLN Sulselrabar, Jl Letjen Hertasning, Makassar, Rabu, 29 November 2023.ABD MAJID/FAJAR

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Aksi unjuk rasa kembali digelar puluhan massa didepan Kantor PLN Sulselrabar, Jalan Hertasning, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/12/2023).

Pantauan fajar.co.id, unjuk rasa dilakukan puluhan massa dari kelompok mahasiswa dan kelompok buruh sejak pukul 14.00 Wita.

Keduanya teridentifikasi dari Serikat Buruh dan Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat. Tak hanya berorasi sambil mengepung jalur masuk kantor, massa juga membakar ban. Asap hitam mengepul di sekitar lokasi. Kemacetan lalu lintas tak terelakkan.

Rahul, Jenderal Lapangan aliansi Mahasiswa dalam orasinya mewakili keresahan masyarakat mengaku sudah muak dengan kinerja PLN atas kebijakan pemadaman listrik bergilir.

"Pihak PLN tidak mampu memberikan solusi imbas dari kemarau berkepanjangan ini, pihak PLN Sulselrabar melakukan pemadaman listrik di berbagai wilayah Sulselrabar mulai Oktober lalu sampai sekarang," teriaknya.

"Malah, durasi pemadaman listrik pernah mencapai 6 jam. Pihak PLN seakan tutup mata dengan kondisi masyarakat yang semakin banyak dirugikan imbas pemadaman listrik bergilir ini," lanjutnya menggebu-gebu.

Demonstran juga tidak puas dengan ganti rugi yang telah dikucurkan PLN terhadap pelanggan.

Rahul mengatakan, apa yang diberikan PLN itu tidak adil, tidak merata, dan tidak sebanding dengan kerugian yang dialami masyarakat terkait pemadaman listrik bergilir.

Terdapat 7 poin tuntutan para demonstran, diantaranya:

  1. Copot Menteri BUMN
  2. Copot GM PT. PLN (Persero) SULSELRABAR
  3. Mendesak PT, PLN (Persero) Perjelas Kompensasi Yang Belum Merata
  4. Mendesak PT. PLN (Persero) Klarifikasi Terkait Kejelasan Terhadap Korban Kebakaran Akibat Dampak Pemadaman listrik
  5. Mendesak PT. PLN (Persero) Memberikan Ganti Rugi Terhadap Warga Yang Mengalami Kerusakan Barang Elektronik Dampak Pemadaman Listrik Bergilir
  6. Mendesak PT. PLN (Persero) Bertanggung Jawab Atas Kerugian Yang Dialami Pelaku UMKM Akibat Dari Pemadaman Listrik Bergilir
  7. Transparansi Anggaran Operasional Penggunaan Bahan Bakar Minyak Jenis Solar Di PLTD

Diketahui bahwa massa melakukan aksi unjuk rasa lantaran PLN secara terus menerus melakukan pemadaman. Banyak kerugian dialami masyarakat karena tidak bisa mendapatkan listrik 4-5 jam lamanya.

Terkait pemadaman yang dilakukan PLN belakangan ini memang menjadi polemik tersendiri yang membuat masyarakat geram. Bagaimana tidak, hampir setiap harinya listrik dipandamkan 4-5 jam lamanya.

Banyak masyarakat yang dibuat kesulitan. Terutama mereka yang menjalankan usaha kecil. Terpaksa harus merugi karena tidak bisa memanfaatkan listrik yang menjadi kebutuhan utamanya untuk berjualan.

"Setengah mati listrik mati. Tidak bisaki pakai alat-alat seperti mesin pembuat kopi, wifi, dan lain-lain," ujar Wahyudi, salah seorang pemilik warkop di Jl. Antang Raya.

Diketahui sebelumnya, General Manager PLN UID Sulselrabar, Moch Andy Adchaminoerdin, menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir hujan memang telah turun. Namun, itu belum bisa sepenuhnya memulihkan pasokan bagi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Selain itu, kata Andy, teknologi modifikasi cuaca (TMC) juga masih terus dilakukan, khususnya di daerah tangkapan air di sekitar lokasi PLTA. Pasalnya, sistem kelistrikan Sulbagsel sangat bergantung pada sumber listrik dari PLTA, yaitu sebesar 33 persen dari total pasokan listrik. (Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan