"Tidak ada yang akan memukul jika mengikuti aturan," tegas Joko.
Dijelaskan Joko di hadapan massa aksi, oknum mahasiswa yang diamankan akan terjamin keamanannya.
"Yang diamankan, sekarang posisinya sementara diamankan, sudah bisa kita jamin kalau soal keselamatan tapi ingat, ini jangan terulang lagi, kalau mau orasi, silakan. Atur anggotamu, jangan sampai berbenturan," tandasnya.
"Anggotamu amankan, jangan tutup jalan. Temanmu dibawa (ke kantor Polisi) untuk dimintai keterangannya. Kalau kamu percaya, dengarkan saya," teriak Joko di hadapan massa.
Ditekankan Joko, pihak Kepolisian yang berada di lokasi memiliki tugas berat. Selain menjaga, juga memberikan pengamanan dan pelayanan.
"Kami di sini menjaga (aksi demonstrasi) tapi kalau kamu menendang, naik manjat pagar, itu kan menimbulkan sesuatu. Makanya saya sampaikan, kita solid, kita di sini mengamankan, melayani," kuncinya.
Sekitar pukul 17.15 Wita, massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat Menggugat bubar secara perlahan usai melihat Unit Jatanras Polrestabes Makassar tiba di lokasi.
Tak lama setelahnya, massa dari Serikat Buruh juga membubarkan diri dan meninggalkan kantor PLN Sulselrabar.
PT PLN (Persero) melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan pasokan listrik sehubungan dengan kondisi kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif mengatakan, PLN terpaksa melakukan manajemen beban akibat cuaca ekstrim.
"Khususnya panas yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan kondisi debit air yang menjadi sumber utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) turun drastis dan mengakibatkan berkurangnya pasokan listrik," kata Ahmad dalam keterangannya yang diterima fajar.co.id.