FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Pemadaman listrik masih melanda Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselbartra) hingga hari ini, Selasa (5/12/2023). Termasuk Kota Makassar.
Anggota DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir mengatakan PLN sebagai penanggung jawab telah membuat Makassar mundur jauh ke belakang.
“PLN membuat kota Makassar menjadi kota yang tidak produktif dan membuat kota Makassar mundur jauh ke belakang,” ungkapnya kepada fajar.co.id melalui WhatsApp, Selasa (5/12/2023).
Sekretaris Golkar Makassar itu mengaku prihatin. Pasalnya, Makassar merupakan gerbang Indonesia Timur
“Sangat memprihatinkan dan tragis di era seperti ini ada kota metropolitan Makassar kekurangan pasokan listrik,” jelasnya.
Penjelasan PLN soal pemadaman yang hampir tiap hari sejak awal September 2023, hingga kini dinilainya juga belum jelas.
“Harusnya PLN memberikan penjelasan kenapa hal ini bisa terjadi dan berlangsung lama,” ucapnya.
Pasalnya, PLN mulanya beralasan pemadaman karena kekeringan yang terjadi. Sehingga suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkurang.
Namun saat ini, bahkan ketika Badan Meteorologi, Klinatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Makassar dan sebagian wilayah di Sulawesi Selatan masuk musim hujan, pemadaman pun masih terjadi.
“Kemarin alasan debit yang berkurang hingga mesin turbin tidak beroperasi maksimal. Sekarang sudah memasuki musin hujan bahkan menurut BMKG bisa berpotensi menimbulkan banjir,” terangnya.
“PLN layanannya semakin parah. Kan aneh menurut saya,” tambahnya.
Abdul Wahab sendiri merupakan Anggota DPRD Makassar Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Makassar 2. Meliputi Kecamatan Bontoala, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung Tanah dan Kecamatan Wajo.
Selama pemadaman kerap terjadi, ia mengaku banyak mendapat keluhan dari warga. Terutama yang ada di Dapilnya.
“Mayoritas masyarakat mengeluh dan menyampaikan aspirasi kekami soal pemadaman ini. Alibat mati lampu produksi dan aktivitas para pelaku UMKN dan bisnis yang lain sangat terganggu,” tandasnya.
Hri ini, waktu pemadaman di Makassar lebih singkat dibanding hari-hari sebelumnya. Mulai pukul 09.00-19.30.
PLN menyebutkan, pemadaman dilakukan karena kekeringan yang berdampak pada debit air. Sehingga berpengaruh pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
“Maka perlu dilaksanakan Manajemen Beban Listrik yang pada beberapa lokasi,” kata Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (5/12/2023).
Ada dua Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) yang terdampak pemadaman bergilir. Yaitu UP3 Makassar Utara dan UP3 Makassar Selatan.
(Arya/Fajar)