FAJAR.CO.ID, LAMPUNG -- Erupsi Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali terjadi Selasa (5/12) sore.
Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan bahwa erupsi terjadi pada pukul 16.25 WIB.
Dalam rekaman seismograf, erupsi itu memiliki amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 49 detik.
Masih menurut data PVMBG, tinggi kolom letusan Gunung Anak Krakatau sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu yang keluar dari gunung api itu dilaporkan tebal dan berwarna kelabu, mengarah ke arah barat laut.
Dilansir dari Antara, Gunung Anak Krakatau pada Selasa (5/12) ini memang mengalami beberapa kali erupsi.
Misalnya pada pukul 12.56 WIB dilaporkan mengalami erupsi dengan tinggi kolom letusan kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
Erupsi yang terekam di seismograf memiliki amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 120 detik itu menimbulkan kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat laut.
Kemudian pada Selasa dini hari, pukul 04.38 WIB, Gunung ini juga dilaporkan mengalami erupsi dan mengeluarkan abu tebal hitam ke arah barat laut.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan bahwa permukiman warga yang paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau berada di Pulau Sebesi.
Meskipun beberapa kali mengalami erupsi, namun status Gunung Anak Krakatau masih berada pada Level III atau Siaga.
"Kami mengimbau warga dan nelayan untuk tidak mendekati area dalam radius lima kilometer dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau," ujar Andi Suardi.
Senada dengan pernyataan Andi, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan Aflah Efendi juga sudah mengimbau warga yang tinggal di daerah pesisir dan Pulau Sebesi untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi dampak erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak erupsi Gunung Anak Krakatau pada permukiman warga di daerah sekitarnya," pungkas Aflah. (fajar)