FAJAR.CO.ID -- Ibadah salat merupakan tiang agama Islam. Pada setiap gerakan dalam salat, Rasulullah SAW memberikan anjuran untuk tidak memejamkan mata.
Namun, hal Ini bukan sekadar aturan ritual, melainkan rahasia mendalam yang terkandung di dalamnya.
Ketika kita menjalankan salat dengan mata terbuka, bukan hanya sekadar memperhatikan arah kiblat atau gerakan fisik semata.
Mata yang terbuka menciptakan pintu spiritual, memungkinkan seorang hamba menyelami makna yang lebih dalam dari setiap ayat Al-Quran yang kita baca.
Dalam salat, mata yang terbuka menjadi jendela menuju keabadian.
Rasulullah SAW mengajarkan, dengan membiarkan mata terbuka, kita membuka diri untuk menerima cahaya ilahi secara lebih intens.
Dari Abu Hurairah ra. berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Apabila engkau melihat seorang yang tertidur dalam salatnya, maka ujungkan tangannya di atas pipi kiri dengan tangan kananmu dan bangunkanlah dia.'" (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan pentingnya menjaga kewaspadaan dan fokus selama salat.
Menghindari tertidur atau memejamkan mata menjadi bagian dari upaya untuk tetap khusyuk dalam ibadah.
Setiap huruf Al-Quran yang kita sampaikan menjadi pancaran cahaya yang memasuki hati dan jiwa.
Para ilmuwan Muslim di Amerika, terinspirasi oleh anjuran Rasulullah, telah melakukan riset mendalam tentang pengaruh positif salat terhadap kesehatan mata.
Riset ini mengungkapkan, melibatkan mata secara aktif dalam salat tidak hanya meningkatkan konsentrasi spiritual, tetapi juga memberikan stimulus positif pada otot-otot mata.