"Saya merasa intimidasi itu sudah membatasi ide-ide saya. Saya tidak boleh bicara politik di pertunjukan saya," ucapnya.
Butet merasa kebingungan dengan tindakan yang dilakukan pihak kepolisian tersebut. Sebab, selama ini proses perizinan tidak berjalan rumit setelah tahun 1998.
"Aku enggak tahu (alasan intimidasi), tanya polisi, bagi saya ada keganjilan saja, aneh, kenapa harus hari ini, ketika ada sesuatu yang terang benderang mengerjai demokrasi dan konstitusi," ungkapnya.
Meski mendapat intimidasi berupa larangan untuk membahas masalah politik dalam pertunjukannya baru-baru ini, Butet menegaskan tidak akan berhenti berkarya untuk mengekspresikan kesenian seperti apa yang ada dalam benaknya.
“Saya terus melangkah karena tidak melanggar hukum dan dijamin undang-undang dasar. Saya tidak takut karena tidak melanggar hukum. Kita hanya boleh takut kalau melanggar hukum," pungkasnya. (fajar)