FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Tim Pemenangan Daerah (TPD) Capres-Cawapres merespons aksi pencoretan baliho. Apalagi, pencoretan itu tepat di depan Kantor TPD mereka.
Kasus ini terjadi pada Selasa, 5 Desember, malam. Baliho Ganjar-Mahfud di depan Kantor TPD Sulsel dicoret tepat di huruf R nama Ganjar, sehingga nyaris terbaca ”GANJA”. Selain itu, nomor tiga yang menjadi nomor urut paslon ini juga dicoret dengan huruf X (silang), dengan pilox warna putih.
Juru Bicara TPD Ganjar-Mahfud Sulsel, Muhammad Iqbal Arifin angkat suara dan menyayangkan kejadian ini, terlebih lagi pemilu damai sedang masif digaungkan.
Meskipun begitu, dia tetap menyikapi dengan kepala dingin. Kasus ini, ia laporkan ke Bawaslu dan pihak kepolisian untuk diusut. Harapannya, tidak ada gejolak besar yang menyusul.
"Kami berharap Bawaslu dan kepolisian mengawal kasus ini, sesuai tupoksi masing-masing. TPD akan melaporkan dan segera merespons, jangan sampai ada pemikiran yang liar. Kami harap semuanya kondusif, baik dari tim Ganjar maupun tim lain,” ujarnya, Rabu, 6 Desember.
Kejadian ini menurutnya, ia klaim bagian dari dampak naiknya elektoral Ganjar-Mahfud di Sulsel. Namun, ia tidak mau berlebihan dalam menanggapinya.
”Di masa kampanye, ini agregasi politik sebelum hari H. Sebab pasca jalan sehat di Sulsel, dan seminggu terakhir ini Alam Ganjar bersama Sandiaga Uno menyasar Sulsel, ternyata memberikan pengaruh terhadap cara berpikir masyarakat untuk memilih Ganjar di Pilpres," ungkap Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDIP Sulsel itu.
Ia juga menganggap hal itu sebagai riak kecil, sehingga pihaknya juga tidak berambisi untuk menggarap strategi khusus pencegahan hal serupa ke depannya.
"Kami anggap sebagai pilot project dengan riang gembira. Ini konsen kami di TPD, dan ke depan kami berjalan normal saja. Tidak ada hal yang harus dipersiapkan secara berlebihan untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini lagi ke depan," terangnya.
Kasus yang dialami TPD, sepenuhnya akan diserahkan kepada pihak yang berwenang. Ia juga menegaskan bahwa mereka tidak mengarahkan dugaan kepada kandidat lain.
"Kami akan mencoba mengusut yang melakukan hal tersebut. Jadi kami berharap, masyarakat di luar jangan ada yang berpikir ini tindakan tim capres lain. Itu hal yang sangat kami hindari,” tegasnya.
Sekretaris TPD Ganjar-Mahfud, Fadli Ananda menegaskan, hal ini menjadi bukti bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud di Sulsel tengah naik. Meskipun begitu, kasus ini diserahkan ke pihak berwenang. "Kami serahkan ke pihak yang berwenang saja,” tegasnya.
Bawaslu Dalami
Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli menegaskan, pihaknya sedang mendalami kasus ini. Pihaknya tidak bisa bergerak gegabah untuk menangani kasus-kasus begini.
"Lagi pendalaman kasusnya. Kami tidak serta merta melakukan penindakan, tetapi ada kajian hukumnya, legal opinion, termasuk dengan material perusakan formal dan materi, apakah terpenuhi atau tidak,” tegasnya.
Jika dalam kasus ini nantinya ditemukan unsur pidana, maka kasusnya akan diserahkan kepada pihak Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu). Namun jika tidak, akan dilihat lebih jauh seperti apa langkah yang bisa mereka lakukan. "Masih dalam pendalaman proses," tuturnya.
Ketua Bawaslu Kota Makassar, Dede Arwinsyah mengaku, pihaknya akan mempelajari kasus ini lebih dahulu. Namun dia berharap, semua hal yang terjadi tidak mengganggu jalannya proses Pemilu Damai.
"Kami akan pelajari dulu. Tetapi kami meminta kepada masyarakat untuk menjaga kondusifitas yang saat ini berjalan baik di Makassar. Mari kita jaga kondisi aman sampai hari H pencoblosan,” harapnya. (wid/ham)