Ade Armando Dituding Sebar Hoaks Lagi, Roy Suryo: Memang Layak Partai Songong Itu Ditenggelamkan

  • Bagikan
Roy Suryo. Foto: Ricardo/JPNN.com

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Telematika Roy Suryo memberikan perhatian khusus pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Blak-blakan, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu menyebut, PSI merupakan Partai songong sama dengan Ade Armando yang merupakan kadernya.

Roy Suryo melihat, Armando tidak benar-benar serius untuk meminta maaf atas pernyataan dirinya terhadap Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Selain Armando yang terbaca tidak benar-benar serius minta maaf, kata Roy Suryo, dia menyebut ada yang berusaha membelanya dan menebar hoax.

"Ternyata ada juga yg membela dia dan bahkan berani menebar hoax dengan menuduh ada yang nendatangi rumah mertua. Silakan paman Usman, lanjutkan dan tenggelamkan!," ujar Roy Suryo dalam keterangannya di aplikasi X @KRMTRoySuryo1, kemarin.

Dikatakan Roy Suryo, potongan hasil tangkapan layar percakapan Armando di WhatsApp Group (WAG) kini telah tersebar di aplikasi X.

Namun, kata Roy Suryo, selain percakapan yang ditulis oleh Armando itu, terdapat juga pesan Armando yang terkesan melecehkan warga DIY.

"Selain Screenshoot (SS) yang sudah diposting dan ditengarai ditulis oleh kader Partai songong Itu, ada juga SS lainnya yang beredar di linimasa X," ucapnya.

Roy Suryo menganggap, hal tersebut telah benar-benar melecehkan warga DIY.

"Ini sih benar-benar melecehkan warga dan keistimewaan DIY," tukasnya.

Dia mengatakan, sebagai warga asli Jogjakarta, dirinya mendukung Anwar Usman dalam hal tersebut.

"Selaku Warga asli Jogja, saya sangat mendukung Aksi Paman Usman," tandasnya.

Lanjutnya, jika benar SS yang tersebar tersebut dari Armando, maka sudah betul jika paguyuban Jogjakarta menyinambingkan keistimewaan Anwar Usman.

"Kalau betul dari Kader Partai songong Itu, maka sudah sangat betul aksi dari paguyunan masyarakat Yogyakarta untuk sinambungan keistimewaan (Paman Usman) itu," imbuhnya.

"Ini bukan minta maaf malah semakin menghina Jogja.
Kalau kata bu Susi, tenggelamkan," kuncinya.

Sebelumnya, beredar percakapan WAG yang diduga ditulis oleh Armando mengenai polemik DIY.

"Sultan HB X dn warga Jogya sangat tersinggung dgn your statement," kata salah seorang di WAG itu.

"Ya nggak papalah tersinggung Opa. Saya cuma mengatakan kalau mau cari dinasti politik yg sesungguhnya, ya itu adanya di DIY. Kan gubernurnya turun temurun. Jadi tak ada kedaulatan rakyat. Saya yakin tidak ada satupun anggota WAG ini yang menganggap sistem pemerintahan di Yogya demokratis. Bahwa hak istimewa itu diberikan kepada kesultanan karena warisan sejarah masa lalu, adalah soal lain. Tapi jelas kesultanan Yogya itu adalah dinasti politik," balas Armando.

"Tentu saja cuma satu dimensi. Tapi saya rasa Anda setuju kalau ada sistem pemerintahan yang pergantian pemimpinnya berlangsung secara turun temurun tanpa melalui pemilihan oleh rakyat, sistem itu jelas tidak demokratis. Itu adalah sebuah dinasti politik," sambungnya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan