Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Makassar Tembus 600 Kasus, DPPPA: Alarm untuk Kita Semua

  • Bagikan
ILUSTRASI. Kekerasan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) mencatat ada 600-an kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga Desember 2023.

Hal itu diungkapkan Kepala DPPPA Kota Makassar Achi Soleman. Ia nenyebut angka tersebut jadi alarm bagi seluruh stakeholder.

“Ini menjadikan alarm untuk kita sama-sama bergerak. Tidak hanya DPPPA tapi seluruh komponen yang ada di kota Makassar,” kata Achi saat ditemui di Best western Hotel, (7/12/2023).

Dibanding tahun sebelumnya yang kebih dari 1.000 kasus, Achi menyebut kasus tahun ini lebih sedikit. Meski begitu, sebenarnya angka 600 kasus bukan hal yang sedikit.

Bagaimanapun, menurutnya, kekerasan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Berapapun jumlahnya 

“Kekerasan itu tidak boleh dilakukan dan melanggar Hak Asasi Manusia,” tegasnya.

Achi sendiri tak membeberkan angka pasti kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan tahun ini.  Begitu pun jenis kasusnya.

“Tentunya berbagai macam ragam kasus yang ada, baik kekerasan fisik, KDRT, dan kekerasan seksual,” imbuhnya.

Meski begitu, jika dilihat dari data per Oktober 2023. Ada 516 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang 2023.

Dilihat dari bentuknya, 516 kasus itu didominasi kekerasan seksual. Ada 180 kasus kekerasan seksual, atau menyumbang angka 35,88 persen. 

Di antara 180 kasus itu, korban yang paling banyak adalah anak perempuan sebanyak 115 orang dan anak laki-laki 17 orang. Kemudian perempuan dewasa 48 orang.

Selain kekerasan seksual, tiga besar bentuk kekerasan lainnya yaitu kekerasan fisik 128 kasus atau 24,81 persen. Disusul kekerasan psikis 85 kasus atau 16,47 persen. 

(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan