Pasokan Listrik Belum Maksimal, PLN Akui Masalah di Sulselrabar Jadi Atensi Nasional

  • Bagikan
Perkuat Kelistrikan. General Manager PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin didampingi jajarannya berkunjung ke FAJAR, Jumat, 8 Desember 2023. Andy banyak menjelaskan terkait kondisi kelistrikan yang selama ini melanda Sulsel.(nurhadi/fajar)
Perkuat Kelistrikan. General Manager PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin didampingi jajarannya berkunjung ke FAJAR, Jumat, 8 Desember 2023. Andy banyak menjelaskan terkait kondisi kelistrikan yang selama ini melanda Sulsel.(nurhadi/fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pasokan listrik mulai membaik namun belum maksimal. PLTA Poso belum sepenuhnya menghasilkan setrum secara normal.

Saat ini sistem kelistrikan Sulsel masih ditopang dari PLTA Bakaru dan PLTA Malea. Namun PLN yakin PLTA Poso segera beroperasi normal dalam waktu dekat.

Apalagi beberapa hari terakhir intensitas hujan meningkat sehingga tangkapan air di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdampak positif.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin, mengemukakan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di UID Sulselrabar menghasilkan pasokan listrik hingga 40 persen. Setrum yang dihasilkan didistribusikan ke 3,8 juta pelanggan.

Namun pada saat El Nino pembangkit listrik EBT seperti PLTA dan PLTB mengalami gangguan. Sehingga pasokan listrik menurun. Andy merincikan bahwa dalam kondisi normal, PLTA menghasilkan listrik 850 megawatt (MW) dan PLTB 140 MW.

Namun pada saat el nino, PLTA hanya bisa menyalurkan 250 MW. Untuk PLTB bisa beroperasi kalau ada angin dan bisa bertransformasi 40 MW.

Pasokan listrik tentu terganggu. Setelah melakukan berbagai upaya, salah satunya teknologi modifikasi cuaca (TMC), pasokan listrik mulai membaik, namun tetap perlu waspada.

"Kita siaga terus nonstop, kami juga punya posko masalah di Sulselrabar sudah naik di tingkat nasional. Kami tidak ingin black out," tambahnya.

Sementara Manager Komunikasi dan TJSL PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif, menuturkan meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo dan Sidrap tidak bisa maksimal dikarenakan ketergantungan dengan kecepatan angin. Makanya, PLN masih mengandalkan PLTA untuk memenuhi pasokan listrik ke pelanggan.

Ahmad mengemukakan, beberapa hari ini tidak ada lagi pemadaman bergilir. Keberadaan listrik sangat penting, termasuk dapat meningkatkan investasi dan perekonomian.

"Terlihat, beberapa hari belakangan manajemen beban berkurang bahkan sempat tidak ada," katanya.

Ahmad Amirul menambahkan bahwa saat ini kondisi PLTA Bakaru dan PLTA Malea sudah dapat beroperasi maksimal sehingga mampu menyumbang pasokan listrik yang cukup baik bagi sistem Kelistrikan Sulbagsel.

"Sementara curah hujan di seputaran Danau Poso belum rutin dan belum deras, sehingga kondisi PLTA Poso belum bisa maksimal," tambahnya.

Ahmad Amirul menuturkan bahwa akan ada tambahan pembangkit sebesar 100 Mega Watt (MW) yang ditargetkan akan beroperasi pada akhir Desember 2023.

PLN juga sedang lakukan percepatan penambahan pembangkit Inter Temporary Capacity di Punagaya sebesar 200 MW yang ditargetkan masuk sistem pada akhir Maret 2024.

"Diketahui interkoneksi sistem kelistrikan Sulbagsel yang terhubung mulai dari Sulsel daratan, Sulbar, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan sehingga bisa saling menopang," tuturnya.

Di sisi lain, PLN telah menyalurkan kompensasi secara bertahap kepada kurang lebih 2,1 juta pelanggan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat daratan yang terdampak manajemen beban sesuai dengan Permen ESDM Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya. (ams/dir)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan