Viral Video Ketua BEM UGM Kritik Keras Jokowi: Meski Satu Alumni, Saya Merasa Jijiklah

  • Bagikan
Ketua BEM UGM, Gielbran Mohammad Noor

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM), Gielbran Muhammad Noor, melancarkan kritikan pedas terhadap Presiden Jokowi.

Dia menyebut Jokowi sebagai 'Raja Jawa' yang lebih memprioritaskan kekuasaan daripada etika.

"Soal falsafah kekuasaan Jawa, mengingat Jokowi adalah Jawa tulen, dan ternyata kalau teman-teman tahu, dalam falsafah kepemimpinan Jawa, nomor satu itu adalah kekuasaan," ujar Gielbran dalam sebuah video yang saat ini trending di aplikasi X.

Gielbran menyoroti isu tiga periode, merinci taktik politik Jokowi, dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan yang dinilainya merugikan konstitusi Indonesia.

"Di awal 2023 kemarin kan ada isu tiga periode. Itu isu yang benar-benar berembus dari istana. Dan mulai lah Jokowi sang raja Jawa ini muncul," lanjutnya.

Dalam pernyataannya pada sebuah acara diskusi itu, Gielbran melihat Jokowi menempatkan kekuasaan sebagai prioritas utama.

"Baru kedua adalah etik, sehingga hal yang sangat bisa dipahami dalam konteks politik Jawa, ketika Jokowi lebih mementingkan kekuasaannya daripada etik," Gielbran menuturkan.

Dia mengkritik Jokowi karena dinilainya lebih mementingkan kekuasaan daripada etika kepemimpinan.

Selain itu, Gielbran juga membahas isu tiga periode yang dianggap sebagai uji coba untuk melihat respons masyarakat.

"Saya punya machiavelli Jawa, liciknya itu culas bercula dua. Bayangkan gini, dia gagal tiga periode, itu adalah isu yang digunakan untuk tes ombak. Apakah masyarakat menerima atau enggak," tukasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan