FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Senin (11/12/2023) sore, puluhan mahasiswa kembali menduduki Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, kota Makassar.
Pantauan dari fajar.co.id di lokasi menunjukkan bahwa puluhan mahasiswa tersebut membawa bendera hitam dengan tulisan merah "Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM)".
Antara pukul 16.55 Wita, antrean kendaraan dari pertigaan Jalan Sultan Alauddin-AP Pettarani mengular hingga di depan Lapas klas I Makassar.
Massa demonstrasi ini menyuarakan aspirasi mengenai Hak Asasi Manusia (HAM), yang dianggap mereka masih menjadi pekerjaan rumah di Indonesia.
"Harusnya pemerintah semakin sadar untuk terus mereformasi jalannya kekuasaan agar tercapainya negara yang menjunjung tinggi atas hak," ujar Jenderal Lapangan, Mujahid, dalam orasinya.
"Tapi pada kenyataannya, pemerintah justru menunjukkan wajahnya yang semakin beringas dan malah memperpanjang rentetan pelanggaran HAM dalam ruang negara," lanjut Mujahid.
Mujahid mengkritik dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilainya telah banyak mengorbankan HAM dan membuat masyarakat kecil semakin menderita.
"Dua periode kepemimpinan Jokowi telah banyak membuat masyarakat kecil semakin menjerit. Dengan dalih pertumbuhan ekonomi, tidak sedikit masyarakat adat dan komunitas lokal yang tergusur, dibungkam bahkan diberikan tindakan represif untuk memperlancar kran investasi," tambahnya.
Dia juga menyinggung penggusuran paksa masyarakat pulau Rempang sebagai bukti ketidakberpihakan Pemerintah kepada rakyat kecil.
"Tak hanya itu, perlindungan atas kebebasan berekspresi sebagai upaya untuk menyehatkan alam demokrasi terus saja mendapatkan intimidasi, teror, dan represi," tegasnya.
Salah seorang pengendara motor bernama Amri (34) mengeluhkan dampak macet pada mahasiswa dan pengguna jalan lainnya.
"Kasihan pengguna jalan, saya ini terlambat pulang, padahal ada acara keluarga," kata Amri di atas motor Honda Beat Popnya.
Sambil mengambil video kemacetan, Amri juga menyoroti para pengemudi Ojek Online (Ojol) yang harus berburu waktu setiap harinya.
"Ojol yang memburu orderan, sopir pete-pete habis bensinnya kasihan karena macet," ucapnya sambil memacu motor matiknya.
Puluhan mahasiswa yang menduduki Jalan Sultan Alauddin membawa tujuh tuntutan, antara lain:
- Usut tuntas pelanggaran HAM di masa lalu.
- Hentikan perampasan ruang hidup.
- Wujudkan reforma agraria.
- Hentikan represivitas aparat terhadap demonstran.
- Tuntaskan dugaan kasus korupsi Uppo di Bulukumba.
- Mendesak OJK segera mencabut izin usaha PT FIF Makassar karena diduga melakukan pelanggaran HAM terhadap debitur.
- Wujudkan supremasi hukum.
Di lokasi aksi, petugas Kepolisian dari Polsek Tamalate berjaga-jaga untuk mengamankan aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah mahasiswa. Hingga pukul 17.18 Wita, antrean kendaraan dari arah Jalan AP Pettarani masih mengular hingga ujung Jalan Sultan Alauddin.
(Muhsin/fajar)