FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) memberikan respons terhadap tudingan bahwa ia sering merujuk pada prestasi pemerintahan era Presiden Joko Widodo.
Prabowo justru mengungkapkan keheranannya terhadap tudingan tersebut, mengingat bahwa saat ini ia masih menjabat sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyatakan bahwa Presiden Jokowi mampu membangun pemerintahan yang solid dan meraih dukungan luas dari rakyat. Faktanya, dukungan tersebut mencapai lebih dari 75% menurut sejumlah survei terbaru.
Menteri Pertahanan (Menhan) itu juga menyatakan komitmennya untuk meneruskan proyek-proyek pembangunan yang telah diterapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menekankan bahwa pencapaian ini tidak umum di dunia dan dapat menjadi contoh bagi pemerintahan di masa mendatang.
Tingginya tingkat persetujuan juga dianggap sebagai bukti konkret bagaimana kebijakan Jokowi memberikan dampak langsung yang positif bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Prabowo mengungkapkan hal ini dalam berbagai kunjungan keliling di Indonesia, dan respons positif telah diterima dari masyarakat.
"Apa yang beliau kerjakan dirasakan oleh rakyat. Saya keliling dan melihat rakyat kita merasakan dan sangat senang mana kala kita, tim kita, koalisi kita, mengatakan kita akan lanjutkan pembangunan yang sudah dilakanakan Presiden Jokowi," ucap Prabowo pada acara Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor pada Minggu (10/12/2023).
Prabowo menegaskan bahwa ia tanpa ragu akan melanjutkan sejumlah program yang telah diimplementasikan pada masa pemerintahan Jokowi. Beberapa di antaranya mencakup pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan, program BPJS, Kartu Pekerja, Kartu Indonesia Pintar, dan upaya penyempurnaan hirilisasi untuk mengamankan masa depan Indonesia.
Selain itu, Prabowo mengungkapkan bahwa Jokowi secara berulang kali mengkomunikasikan pentingnya hilirisasi bahan tambang selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Baginya, hirilisasi menjadi kunci untuk kemakmuran rakyat dan kemajuan bangsa Indonesia.
"Tidak mungkin Indonesia menjadi negara kuat. Beliau katakan berkali-kali. Banyak negara risau dan tidak suka kalau kita hirilisasi," ucap ketua umum DPP Partai Gerindra tersebut.
Prabowo juga menyatakan bahwa persatuan dengan Presiden Jokowi tidak hanya didasarkan pada hubungan personal yang baik, melainkan juga karena kesamaan pemikiran, strategi, dan visi mereka dalam menghadapi tantangan menuju kemajuan bangsa Indonesia.
"Saya bersatu dengan Pak Jokowi tidak hanya karena hubungan baik. Tapi karena pemikiran, strategi, dan pandangan kita untuk Indonesia maju, sama. Ideologi kita, sama. Ideologi kita sesungguhnya cita-cita seluruh bangsa Indonesia," tegas Prabowo. (*)