Aktivitas Kawah Gunung Bromo Meningkat, Aktivitas Wisata Dibatasi

  • Bagikan
Foto Arsip - Abu vulkanik menempel di papan peringatan yang terletak di Lautan Pasir Gunung Bromo, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/07/2019). ANTARA/Vicki Febrianto

FAJAR.CO.ID, JATIM -- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) di Kota Malang, Rabu, mengumumkan pembatasan aktivitas wisata di kawasan tersebut karena adanya peningkatan aktivitas pada kawah Gunung Bromo di Jawa Timur.

Menurut Kepala Balai Besar TNBTS, Hendro Widjanarko, masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Bromo dilarang memasuki area dalam radius satu kilometer dari kawah aktif gunung tersebut.

"Masyarakat di sekitar Gunung Bromo, termasuk pengunjung, wisatawan, pendaki, pedagang dan pelaku jasa wisata, agar tidak memasuki areal dalam radius satu kilometer dari kawah aktif," ungkapnya.

Hendro menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan pernyataan tentang peningkatan aktivitas di kawah gunung setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut.

Dalam keterangan PVMBG, peningkatan aktivitas Gunung Bromo terlihat dari hembusan asap kawah berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, serta adanya tekanan sedang kuat dari dalam kawah.

Pengamatan kegempaan menunjukkan adanya tremor menerus dengan amplitudo 0,5-1 mm dan tiga kali kejadian gempa vulkanik selama Desember 2023.

Proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Gunung Bromo disertai aliran fluida ke permukaan, seperti yang terlihat dalam pengamatan deformasi menggunakan Borehole Tiltmeter dan Tiltmeter.

Hendro mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk mewaspadai letusan freatik yang bisa terjadi tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang signifikan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan