FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Sulawesi Selatan menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan buku daftar alokasi transfer daerah (TKD) tahun anggaran 2024 senilai Rp54,77 Triliun, Rabu (13/12/2023).
Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2023 senilai Rp52,77 Triliun.
Khusus DIPA atau alokasi belanja pemerintah pusat tahun 2024 yakni Rp22,97 Triliun. Mengalami penurunan 7,53 persen.
Rinciannya, belanja pegawai Rp9,29 Triliun (naik 8,06 persen), belanja barang Rp9,02 Triliun (turun Rp12,97 persen), belanja modal Rp4,58 Triliun (turun 20,99 persen), belanja bantuan sosial Rp0,08 Triliun (turun 2,79 persen).
Khusus jumlah transfer ke daerah 2024 untuk Sulsel yakni Rp31,80 Triliun, ada kenaikan 6,03 persen atau sama dengan Rp30 triliun.
Rinciannya, DBH Rp1,01 Triliun (naik 2 persen atau 0,99 Triliun), DAU Tp20,1 Triliun (naik 9,12 persen atau Rp18,42 Triliun), DAK Fisik Rp2,72 Triliun (naik 10,95 persen atau 2,45 Triliun), Insentif Fiskal Rp0,15 Triliun (turun 64,22 persen atau 0,41 Triliun), hibah ke daerah Rp0,02 Triliun (turun 47,69 persen atau Rp0,04 Triliun) dan Dana Desa Rp2,02 Triliun (turun 1,65 persen atau Rp2,05 Triliun).
Belanja Negara tersebut terbagi ke dalam 763 satker di sembilan KPPN dan tersebar di 25 Pemda.
Salah satu yang menarik perhatian adalah dana hibah, dana desa dan dana bantuan sosial mengalami penurunan.
Sedangkan belanja pegawai hingga belanja barang mengalami peningkatan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan Supendi mengakui hal tersebut, khususnya dengan dana desa.