PBB Menuntut Israel Lakukan Gencatan Senjata di Gaza, hanya 23 Negara Tidak Meberikan Dukungan

  • Bagikan
Roket yang diluncurkan di perbatasan Israel dan Gaza setelah gencatan senjata sementara berakhir. (Reuters)

"Tetapi mereka mulai kehilangan dukungan karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi," katanya pada acara donor kampanye di Washington dikutip dari Reuters.

Serangan Israel di Gaza yang beralasan untuk menumpas Hamas telah menewaskan sedikitnya 18.205 warga Palestina dan melukai hampir 50.000 orang sejak 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Di Khan Younis, kota utama Gaza selatan, penduduk setempat mengatakan pada Selasa (12/12) telah terjadi penembakan oleh tank Israel yang terfokus di pusat kota.

Salah satu laporan mengatakan tank-tank tersebut beroperasi di jalan di mana rumah Yahya Al-Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza berada.

Setelah malam tiba, serangan udara Israel terhadap Khan Younis di Jalur Gaza selatan menewaskan sebelas warga Palestina, termasuk dua anak-anak, kata pejabat kesehatan.

Seorang lansia Palestina, Tawfik Abu Breika, sebelumnya mengatakan blok tempat tinggalnya di Khan Younis dihantam tanpa peringatan oleh serangan udara Israel yang merobohkan beberapa bangunan dan menimbulkan korban jiwa.

"Hati nurani dunia sudah mati, tidak ada kemanusiaan atau moral apa pun," kata Breika dikutip dari Reuters. "Ini adalah bulan ketiga kita menghadapi kematian dan kehancuran."

Selain memperingatkan bahwa Israel mulai kehilangan dukungan Internasional, Biden mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu perlu mengubah pola pikir pemerintahan garis kerasnya.

Sebagai tanda kekhawatiran dunia atas konflik yang terjadi, yang kini memasuki bulan ketiga, Australia, Kanada, dan Selandia Baru mengatakan mereka mendukung upaya Internasional menuju gencatan senjata yang berkelanjutan dan menyatakan kekhawatiran atas penderitaan warga sipil di Gaza.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan