Kisah Ketauladanan Abu Bakar Ash-Siddiq

  • Bagikan
ILUSTRASI

FAJAR.CO.ID -- Abu Bakar as-Siddiq merupakan Khalifah pertama dan teman akrab Rasulullah SAW. Dia dikenal sebagai sosok yang penuh ketauladanan dalam sejarah Islam. 

Abu Bakar memiliki nama lengkap yakni Abu Bakar bin Abi Quhafah.

Abu Bakar menjadi salah satu dari empat khalifah yang dianggap oleh umat Islam sebagai pemimpin terdepan dalam sejarah Islam.

Pada masa Rasulullah Muhammad SAW, Abu Bakar diberikan gelar Assiddiq oleh Rasululah SAW.

Dalam bahasa Arab, gelar As Siddiq berarti orang yang sangat jujur atau banyak membenarkan.

Salah satu yang menjadi alasan Abu Bakar diberi gelar Assiddiq karena ia merupakan sosok yang pertama membenarkan perkataan Rasulullah SAW.

Termasuk ketika Nabi Muhammad SAW bercerita mengenai peristiwa Isra’ Mi’raj yang dialaminya.

Abu Bakar menjadi sosok yang tegas membenarkan cerita tersebut di hadapan kaum kafir Quraisy yang menganggap Nabi Muhammad SAW mengarang berita bohong.

Menilik kehidupan Abu Bakar, maka akan dipetik sebuah perjalanan hidup yang penuh dengan sikap rendah hati, kejujuran, dan dedikasi terhadap agama Islam.

Dalam perjalanan hidup Abu Bakar, ada beberapa pelajaran yang bisa ditauladani oleh ummat Islam saat ini. 

Dalam perjalanan hidup Abu Bakar, ada beberapa pelajaran yang bisa ditauladani oleh ummat Islam saat ini. 

1. Kejujuran dan Terkenal dengan Gelar "Al-Amin"

Abu Bakar dikenal sebagai "Al-Amin," yang berarti "Orang yang Terpercaya." 

Sebelum menjadi Khalifah, Rasulullah SAW mempercayakan banyak tugas dan amanah kepadanya. 

Kejujuran Abu Bakar menjadi landasan bagi kepercayaan Rasulullah dan masyarakat pada umumnya.

2. Ketaatan dalam Ibadah

Abu Bakar adalah seorang yang sangat taat dalam menjalankan ibadah. 

Ia selalu menjadi imam salat di masjid Nabawi ketika Rasulullah SAW tidak hadir. 

Ketaatannya dalam beribadah menjadi teladan bagi umat Islam.

3. Kesediaan Menyumbangkan Harta Benda

Saat Rasulullah SAW mengumumkan kebutuhan untuk memerangi jahiliyah, Abu Bakar dengan sukarela menyumbangkan sebagian besar hartanya. 

Ia tidak ragu untuk berkorban, bahkan hingga menyisakan satu harta yang ia bawa untuk disumbangkan.

4. Kesetiaan dalam Hijrah

Saat Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah, Abu Bakar menjadi sahabat yang setia. 

Ia menemani Rasulullah dalam perjalanan berbahaya dan menyimpan Rasulullah di Gua Thawr untuk menyelamatkan beliau dari kejaran musuh.

5. Kewarakan dalam Mempertahankan Islam

Ketika Rasulullah SAW meninggal, masyarakat Muslim menghadapi ujian besar. 

Abu Bakar, dengan bijaksana, mampu menjaga persatuan umat Islam dan menjadi pemimpin yang adil sebagai Khalifah pertama.

Kisah ketauladanan Abu Bakar al-Siddiq menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam hingga hari ini. 

Sikap rendah hati, kejujuran, kesetiaan, dan ketaatan dalam beribadah adalah nilai-nilai luhur yang terus diwarisi oleh umat Islam sebagai bagian dari warisan Islam yang agung. 

Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

(Muhsin/fajar) 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan