PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata, AS Mulai Memisahkan Diri dari Israel

  • Bagikan
Arsip - Para anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa mengikuti pemungutan suara untuk resolusi yang diajukan dalam sidang darurat ke-10 menyangkut situasi di Wilayah Palestina Yang Diduduki Israel. ANTARA/HO-UN Photo/Evan Schneider/aa. (Handout UN Photo/Evan Schneider)

Namun, sikapnya mulai berubah. Saat berbicara di sela kampanye, dia mengatakan bahwa Israel mulai kehilangan dukungan dari sekutu karena aksi pengeboman tanpa pandang bulu.

Dia menegaskan bahwa AS bakal mendukung sepenuhnya upaya untuk menumpas Hamas yang melakukan aksi 7 Oktober. Namun, hal tersebut bukan berarti Israel bisa bertindak sembarangan.

’’Keselamatan warga Palestina yang tak bersalah tetap menjadi perhatian kami,’’ tegasnya seperti yang dilansir oleh Agence France-Presse.

Usai resolusi tersebut, Israel pun bergeming. Israel Defence Forces (IDF) tetap menjalankan serangan udara dan darat di berbagai wilayah Gaza.

Menurut laporan Al Jazeera, IDF menyebut bahwa mereka sudah melakukan 250 serangan udara dalam 24 jam terakhir. Israel masih menyerang kota-kota di Gaza seperti Gaza City, Khan Younis, dan Rafah.

Pejabat Hamas mengatakan bahwa setidaknya 50 nyawa hilang dalam gelombang serangan terbaru. Hal itu membuat jumlah korban jiwa menurut versi mereka mencapai 18.400 orang.

Sedangkan, Israel melaporkan kehilangan 115 tentara dalam operasi militer kali ini. Termasuk 10 tentara pada Selasa lalu.

PBB melaporkan bahwa UNOSAT, agensi satelit di bawah naungan mereka, menyimpulkan 18 persen infrastruktur di Gaza telah dihancurkan.

Hingga pertengahan November, hampir setengah dari jalan dan 60 persen dari infrastruktur komunikasi, kesehatan, dan pendidikan rusak.

Di Khan Younis, pertempuran darat terus berlanjut di tengah duka keluarga almarhum Fayez al-Taramsi.
’’Bagaimana kami bisa hidup tanpa dia. Dia yang membawa kami ke dunia ini,’’ ujar salah seorang putrinya sembari menangis.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan