PVMBG Pantau Tanda Awal Erupsi Gunung Bromo, Kegiatan Pariwisata Mulai Dibatasi

  • Bagikan
Tangkapan layar rekaman kamera pemantau yang menunjukkan asap putih dan kelabu keluar bersamaan dari kawah Gunung Bromo di Jawa Timur pada Rabu (13/12). (ANTARA/PVMBG)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA --Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), melaporkan adanya asap berwarna putih dan kelabu yang muncul dari kawah Gunung Bromo pada Rabu (13/12) pagi.

Atas kondisi itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) melakukan pembatasan kegiatan pariwisata di daerah tersebut.

Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki menyatakan, asap kelabu yang keluar dari kawah gunung api umumnya menjadi indikasi awal terjadinya erupsi.

“Asap berwarna kelabu tersebut menandakan adanya abu yang terbawa ke permukaan, biasanya menjadi tanda awal terjadinya erupsi abu pada suatu gunung api,” ujarnya dilansir dari jawapos, Kamis (14/12).

Berdasarkan pemantauan PVMBG pada Selasa (12/12) dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, kawah utama Gunung Bromo mengeluarkan asap putih dengan tingkat intensitas bervariasi.

Asap tersebut berkisar antara tipis hingga tebal, mencapai ketinggian 50 hingga 700 meter dari puncak gunung.

PVMBG juga mencatat bahwa gunung tersebut mengalami satu kali gempa tremor yang berlangsung secara terus-menerus, yang terekam oleh seismograf dengan interval 0,5 hingga 1 milimeter.

Menurut Kepala BB TNBTS, Hendro Widjanarko, masyarakat termasuk para wisatawan di sekitar Gunung Bromo diberi larangan untuk memasuki area dalam radius satu kilometer dari kawah aktif.

Hendro menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan pernyataan tentang peningkatan aktivitas di kawah gunung tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan