China Bangun Jalur Kereta Hubungkan Pantai Barat dan Timur di Semenanjung Malaysia

  • Bagikan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

FAJAR.CO.ID -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Mao Ning, mengonfirmasi bahwa perusahaan China sedang membangun proyek infrastruktur melalui jalur kereta East Coast Rail Link (ECRL), yang menghubungkan pantai barat dan timur Semenanjung Malaysia.

Mao Ning menyebut ECRL sebagai tonggak sejarah kerja sama Belt and Road antara China dan Malaysia, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur transportasi terbesar yang dilakukan oleh perusahaan China di luar negeri.

Peluncuran proyek ECRL, megaproyek jalur kereta di Malaysia, telah dilakukan di Kuantan pada 11 Desember 2023.

Menurut Mao Ning, proyek ini berjalan lancar, dengan lebih dari setengahnya sudah selesai. ECRL dibangun oleh China Communications Construction Company (CCCC) untuk mengintegrasikan wilayah pesisir barat dan timur Semenanjung Malaysia.

Mao Ning menegaskan bahwa ECRL akan menjadi jalur kereta pertama yang menghubungkan pantai timur dan barat Semenanjung Malaysia, meningkatkan konektivitas di sepanjang jalur kereta tersebut.

Ia juga mengungkapkan bahwa 2023 menandai peringatan 10 tahun "Belt and Road Initiative" (BRI) serta pembentukan kemitraan strategis komprehensif China-Malaysia.

Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim telah mencapai kesepahaman bersama pada Maret tahun ini untuk membangun komunitas China-Malaysia.

Sejumlah kerja sama bilateral, termasuk Kawasan Industri Kuantan Malaysia-China dan Pelabuhan Kuantan, akan terhubung melalui ECRL.

ECRL, dengan operasional dari Pelabuhan Klang ke negara bagian Kelantan di Malaysia timur laut, memiliki jalur sepanjang 665 kilometer.

Targetnya, jalur ini akan berfungsi penuh pada Januari 2027 dengan kecepatan maksimum 160 km/jam, memotong waktu tempuh dari Kota Bharu ke ITT Gombak menjadi hanya 4 jam.

Setelah rampung, ECRL diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan membawa pertumbuhan yang lebih seimbang ke negara itu.

Mao Ning berharap bahwa kedua negara dapat mempererat kerja sama bilateral di berbagai bidang dalam peringatan 50 tahun hubungan bilateral mereka tahun depan. (ant)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan