Gunung Anak Krakatau Erupsi kembali, Semburkan Abu Vulkanik 357 Meter

  • Bagikan
Ilustrasi - Semburan asap dari Gunung Anak Krakatau pada Minggu (24/4). Foto: Bid Humas Polda Banten

FAJAR.CO.ID, LAMPUNG -- Gunung Anak Krakatau erupsi kembali dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 200 meter dari puncak gunung api aktif dan 357 meter di atas permukaan laut pada pukul 07.39 WIB, Jumat.

Data dari Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa erupsi ini terjadi pada Jumat, 15 Desember 2023, pukul 07.39 WIB.

Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47 milimeter dan durasi lebih kurang 15 detik. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah utara laut.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, menjelaskan bahwa Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada status level III atau siaga.

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.

Andi Suardi mengimbau agar masyarakat dan nelayan tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius 5 kilometer.

"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III atau siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," kata dia.

Pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau terletak di Pulau Sebesi, yang berjarak 16,5 kilometer.

Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi telah berulang kali terjadi, menyebabkan pertumbuhan yang terus meningkat baik dari segi ukuran maupun tinggi gunung.

Karakter letusan Gunung Anak Krakatau bervariasi, meliputi erupsi eksplosif dan erupsi efusif, dengan waktu istirahat letusan berkisar antara satu sampai enam tahun.

Pada hari ini, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak dua kali di perairan selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan. (ant)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan