PDIP Pasang Strategi, Tangkal Politik Identitas

  • Bagikan
Ketua PDIP Sulsel Andi Ridwan Wittiri bersama Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang juga kader PDIP saat menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) I, di Hotel Asyra, Jalan Maipa, Makassar. widyawan setiadi/fajar

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- PDIP menjadikan tiga isu krusial di Pemilu 2024 yang menjadi perhatian mereka. Dari politik identitas, hoaks, dan ujaran kebencian.

Hal ini dibahas saat DPD PDIP Sulsel menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) I, di Hotel Asyra, Jalan Maipa, Makassar.

Selain menyusun strategi, Rakorwil ini juga merupakan ajang memperkokoh kesolidan kader, agar bisa memenangkan kontestasi Pemilu 2024, baik di kancah Pilpres maupun Pileg.

Ketua DPD PDIP Sulsel, Ridwan Andi Wittiri (ARW) mengatakan, Pileg dan Pilpres merupakan agenda politik yang utuh. Sehingga harus diakselerasikan dengan maksimal agar semuanya berjalan dengan baik.

"Segala kemungkinan harus dipikirkan dan dibuatkan konsepnya. Baik itu menyangkut branding partai, branding Capres-Cawapres di masyarakat, juga hal-hal yang menyangkut serangan negatif kepada partai dan kandidat Capres-Cawapres kami,” ujarnya, Jumat, 15 Desember.

Dalam kontestasi politik kali ini, kata dia, tiga isu krusial yang harus diperhatikan, yaitu politik identitas, hoaks, dan ujaran kebencian. Tiga hal itu dianggap paling kerap dijadikan senjata pamungkas dalam memengaruhi pemilih oleh para kompetitor.

"Maka dari itu, sedini mungkin kami melengkapi diri dengan referensi yang memadai. Termasuk juga untuk meng-counter isu-isu tersebut,” bebernya.

ARW juga menekankan, melalui Rakorwil kali ini, kader-kader PDI Perjuangan di Sulsel harus bisa membangun koordinasi dan konsolidasi yang lebih masif. Tujuannya, untuk mewujudkan rasionalitas kerja aktif kepartaian.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan