Cerita JK Tidak Dukung Prabowo dan Ganjar: Saya Punya Pilihan Pribadi

  • Bagikan
Jusuf Kalla

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, blak-blakan mengakui tidak mengikuti pilihan Partainya pada Pilpres 2024 yang akan digelar pada 14 Februari mendatang.

Hal itu diungkapkan JK, akronim namanya, saat hadir di kanal YouTube Renald Kasali baru-baru ini.

Awalnya, JK bercerita keinginan Partai Golkar menjadikan Ketua Umum (Ketum) Airlangga Hartarto menjadi Calon Presiden (Capres).

Hal tersebut juga dapat dilihat dari beberapa baliho berukuran besar yang sempat terpasang di beberapa daerah. Sebelum penentuan Capres-cawapres memasuki tahap final.

"Golkar memang pertama menginginkan Ketua Golkar menjadi Calon Presiden (Capres). Kemudian turun menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres)," ujar JK dikutip fajar.co.id (18/12/2023).

Oleh karena tidak berhasil baik sebagai Capres maupun Cawapres, kata JK, maka Golkar bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung Prabowo-Gibran.

"Tapi kemudian juga tidak berhasil, maka tentu Golkar mencari koalisi, di sini pilihannya ke Prabowo-Gibran," JK menuturkan.

Diakuinya, saat Golkar merubah haluan dan bergabung dengan Prabowo-Gibran, dirinya tidak ikut karena merasa ada sosok lain yang dia dukung.

Menurutnya juga, Golkar merupakan sebuah Partai besar yang bisa mengusung Capres sendiri tanpa harus bergantung pada Partai lain.

"Tapi saya sendiri tidak ikut. Karena bagi saya Golkar lebih harusnya mandiri dan lebih kuat," ucapnya.

"Kenyataannya secara organisasi tetap Golkar partai nomor dua di Indonesia, tapi peranan intinya tidak sebesar itu," sambung JK.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan