FAJAR.CO.ID, GOWA--Perolehan kursi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gowa mengalami penurunan signifikan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Dari kursi pimpinan, Golkar harus puas menduduki kursi gabungan.
Pada Pemilu 2014, Golkar berhasil meraih 9 kursi, namun pada Pemilu 2019, angka tersebut turun drastis menjadi hanya 3 kursi. Golkar hanya mampu meraih kursi di tiga daerah pemilihan (dapil), yaitu satu kursi di dapil 1, dapil 4, dan dapil 7. Maka dari itu, Pemilu 2024 menjadi tantangan besar bagi Golkar untuk mengembalikan kejayaan.
Juru Kampanye Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Gowa, Andi Israq Ni’am Ambas Syam menjelaskan bahwa pada 2019, terjadi gejolak dan gelombang politik yang berdampak signifikan pada penurunan kursi Golkar.
Meskipun menghadapi kondisi sulit, DPD II Golkar Gowa tidak berputus asa. Mereka telah menyiapkan strategi-strategi untuk memulihkan posisi partai. Israq menyatakan bahwa caleg-caleg Golkar sudah siap dengan amunisi yang lengkap untuk setiap dapil.
"Kita juga sudah siapkan amunisi caleg-caleg kita. Alhamdulillah semua sudah lengkap (semua dapil terisi) mulai dapil 1 sampai dapil 7," katanya di kegiatan Kampanye Terbuka yang diadakan salah satu caleg DPRD Gowa Dapil 1, di Lapangan Kompleks Pandang-pandang, Kelurahan Kalegowa Minggu, 17 Desember.
Dengan target kembali meraih pimpinan, DPD II Golkar Gowa menyadari bahwa mereka harus bekerja keras mengingat saat ini hanya memiliki tiga kursi.
"Jadi kalau bisa ketua, alhamdulillah. Kalau wakil ketua, alhamdulillah. Bahkan mampu membentuk 1 fraksi juga alhamdulillah juga, karena sekarang ini kita berada di 3 kursi atau fraksi gabungan," jelasnya.
Israq menegaskan, meraih kembali pimpinan bukan suatu hal yang mustahil. Golkar Gowa telah memetakan dan optimis bisa meraih minimal 1 kursi di setiap dapil.
"Jadi target kita 1 kursi tiap dapil. Artinya kalau itu bisa diraih, maka dapat 7. Kalau itu diraih bismillah pasti kita dapat kursi pimpinan," ucapnya.
Ia juga melihat potensi dapil tertentu, seperti dapil 1 (Somba Opu) yang memiliki persaingan ketat. Menurut Israq, Golkar Gowa tidak membuat target yang berlebihan, hanya fokus pada kursi pertama di setiap dapil.
"Target kita di kursi pertama. Kursi pertama kalau menurut perhitungan saya sendiri, itu di angka 14 ribu. Kalau itu diraih, jangankan 1 kursi, 2 kursi pun dapat tercapai," kata anak muda yang juga Ketua AMPG Gowa itu.
Salah satu caleg yang dianggap potensial, M Zulkarlian, telah terlibat aktif dalam kampanye terbuka. Israq menyatakan bahwa kegiatan tersebut sangat disukai oleh warga.
M Zulkarlian mengungkapkan, meskipun tidak menetapkan target suara, ia berkomitmen untuk bekerja keras dan menjadi yang teratas di Golkar.
"Terkait target, tentu masing-masing kandidat itu merasa mau lebih dari yang lain. Kita normatif saja kita usahakan kita teratas di Golkar. Itu terpenting. Kalau ada 1.000 maka saya 1.500. Kalau ada 1.500, maka saya 2.000," jelasnya.
Namun, ia tidak menutup mata terhadap persaingan ketat di Dapil 1, terutama dengan adanya calon incumbent. Meski begitu, Golkar Gowa tetap berusaha memaksimalkan potensi terbaik di dapil tersebut. "Kita berusaha memaksimalkan yang terbaik di dapil kita," ungkapnya. (mum-wid/fajar)