FAJAR.CO.ID, KOTA BANDUNG -- Harga kebutuhan pokok yang cenderung masih tinggi terus menjadi perhatian pemerintah. Berbagai langkah dilakukan demi menekan tingginya harga kebutuhan pokok tersebut.
Kenaikan harga kebutuhan pokok terutama terjadi menjelang hari-hari besar keagamaan atau momen pergantian tahun. Begitu juga menjelang perayaan Natal yang sudah di depan mata.
Guna menekan tingginya harga kebutuhan pokok itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyiapkan dana cukup besar yakni Rp 15 Miliar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan, pihaknya menyiapkan dana tersebut untuk melakukan intervensi berupa subsidi, apabila terjadi kenaikan harga berbagai komoditas pokok, sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga.
"Dari Indag ada subsidi. Tahun depan Rp 15 miliar untuk intervensi (kenaikan) harga tersebut," ucap Noneng, dilansir dari jpnn, Selasa (19/12).
Selain meyiapkan anggaran, kata Noneng, pihaknya juga melakukan pengawasan rutin ke sejumlah pasar tradisional dan modern di Jawa Barat untuk memastikan harga-harga bahan pokok di wilayahnya aman dan tetap terkendali.
"Salah satu tindak lanjutnya dengan operasi pasar di Cirebon dan Kota Tasikmalaya baru-baru ini, untuk pengendalian inflasi pada komoditas beras, minyak goreng, gula pasir, dan cabai," ujar Noneng.
Lebih lanjut, Noneng menuturkan, pada saat momen Nataru 2024 saat ini harga-harga bahan pokok diklaim tidak mengalami kenaikan yang signifikan atau relatif stabil. Khususnya pada komoditas beras dan cabai.