Lolly menyebut siswa madrasah sebagai kaum intelektual organik yang harus hadir di masyarakat dan terlibat untuk menyelesaikan masalah di masyarakat. Termasuk terlibat aktif dalam memberantas hoaks. "Siswa madrasah bukan hanya sekadar pelajar. Tapi tanggung jawab banyak melekat pada kita," ujarnya.
Lolly juga mengingatkan pada siswa MAN 2 Makassar jika saat ini sudah memasuki masa Pemilu 2024. Tantangan yang dihadapi sangat besar khususnya dalam memberantas hoaks. Karena derasnya arus informasi kepemiluan di media sosial.
Lolly mengajak untuk selalu bersikap kritis terhadap informasi dan menyalurkan suara dengan memilih pemimpin yang tepat. "Pemimpin yang akan datang akan dipilih sebentar lagi. Harus memilih pemimpin yang benar supaya tidak menyesali di kemudian hari. Pastikan hak suara Anda tersalurkan," ujarnya.
Pada kegiatan ini, pemaparan materi diberikan sepenuhnya pada Mafindo Makassar. Ada tiga fasilitator yang terlibat dalam memberikan materi mengenai Pengindraan Hoaks untuk Pemilu. Pada kesempatan ini, Koordinator Mafindo Makassar Andi Fauziah Astrid menjelaskan mengenai cara pencegahan hoaks atau prebunking.
"Pemilu seringkali dirusak oleh informasi termanipulasi atau hoaks. Selain cek fakta, pengindraan hoaks atau prebunking, bisa dilakukan. Tujuannya untuk memberikan strategi membangun ketahanan terhadap hoaks.
Lebih lanjut Astrid menjelaskan jika hoaks terjadi bukan karena kebetulan. Tapi kekurangan atau ketidaksepahaman dalam informasi yang tersedia tentang suatu topik atau isu tertentu. "Selain itu terjadi kekosongan pengetahuan atau pemahaman besar antara apa yang sudah diketahui dan apa yang sebenarnya perlu diketahui," tandasnya. (Ikbal/Fajar)