FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dalam kehidupan beragama, seringkali muncul pandangan keliru di kalangan sebagian umat Islam yang menyatakan bahwa jika seseorang masih kerap melakukan maksiat, maka salat yang dia dirikan terhitung sia-sia.
Pandangan ini dapat disanggah dengan mengedepankan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Islam.
Pendapat yang mengatakan, salat menjadi sia-sia jika seseorang masih melakukan maksiat merupakan pandangan yang perlu diperjelas dalam perspektif agama Islam.
Sebagai Muslim, kita harus memahami bahwa salat adalah ibadah yang memiliki nilai dan manfaat yang sangat besar.
Pimpinan Tajdidul Iman Makassar, KH Sudirman, mengatakan, tidak ada perkara amalan fisik yang tertinggi melebihi ibadah salat.
"Jadi ibadah fisik satu saja di atasnya salat, jihad di jalan Allah SWT," ujar KH Sudirman kepada fajar.co.id, Sabtu (23/12/2023) petang.
Dijelaskan KH Sudirman, salat memiliki level yang sangat mulia dalam Islam. Hal itu dilihat dari lima dasar utama yang disebut sebagai rukun Islam.
"Yang pertama adalah syahadat Allailaha Illallah, bersyahadat, bersaksi, bertauhid kepada Allah SWT dan ini pondasi awalnya," lanjutnya.
Sesudah syahadat, tokoh Muhammadiyah itu menegaskan, tegakkan salat. Betapa dekatnya antara salat dengan syahadat.
"Lihatlah syahadat dengan salat itu berdekatan. Baru yang lain-lainnya zakat, puasa, haji. Yang pertama dituntut sesudah bangunan syahadat adalah salatnya. Karena itu ukuran seseorang menjadi mulia di atas bangunan Islam ini, lihatlah bagaimana dia pondasi salatnya," ucapnya.