Bongkar Mitos! Salat Dipastikan Tidak Sia-sia Meski Terjerat Maksiat, Begini Penjelasan Ulama

  • Bagikan
Salat Berjemaah

Pondasi salat, kata KH Sudirman, sangat menentukan seorang muslim dalam perjalanan hidupnya. Begitu juga sebaliknya, meninggalkan salat adalah permasalahan yang paling buruk dalam Islam sesudah jatuh pada kesyirikan.

"Syirik itu kesalahan paling parah dan nomor dua masuk pada wilayah meninggalkan salat. Maka salat adalah kunci menunjukkan kebaikan, dan salat pula adakah kunci kehinaan ketika ditinggalkan," KH Sudirman menegaskan.

Dia pun meminta agar prinsip mengatakan salat tidak ada gunanya untuk pelaku maksiat dihentikan atau ditinggalkan.

"Tolong prinsip mengatakan bahwa tidak ada gunanya, siapa bilang. Justru kalau bisa belajarlah terus menegakkan salat supaya kemaksiatan itu bisa dikurangi. Jangan justru dipahami sebaliknya," tuturnya.

"Maka, InsyaAllah salat akan memperbaiki diri salah satunya adalah mencegah daripada perbuatan kemaksiatan," sambung dia.

Diceritakan KH Sudirman, dengan didirikannya ibadah salat, maka akan mampu mencegah dari setiap kemungkaran.

"Dirikanlah salat karena sesungguhnya salat itu adalah mencegah, InsyaAllah salat itu berbanding lurus dengan mencegahnya kemungkaran," tukasnya.

"Jangan berprinsip bahwa tidak ada gunanya salat, justru kalau masih sering bermaksiat, masih rawan dengan kemaksiatan, masih sering masuk dalam wilayah-wilayah kemaksiatan coba rem," tandasnya.

Dia pun mengajak untuk tetap dekat kepada Allah. Sekalipun seorang pelaku maksiat. Sebab, tidak ada yang bisa menebak akhir hayat setiap orang.

"Mari sujud kepada Allah, dekat kepada Allah dalam satu bentuk itu panggilan untuk salat. Ada orang prinsip salah, katanya kalau masih bermaksiat tidak usah salat tidak ada gunanya, siapa bilang? Itu terjemahan-terjemahan yang perlu kita luruskan, pemahaman-pemahaman yang penting kita luruskan," kata KH Sudirman.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan