FAJAR.CO.ID -- Melanie Ward, Kepala Bantuan Medis untuk Palestina (MAP), menegaskan pada hari Jumat bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menekankan perlunya perluasan akses kemanusiaan untuk mengirimkan lebih banyak bantuan ke Gaza, dinilai tidak memadai.
Walaupun menyambut baik resolusi tersebut, Ward berpendapat bahwa skala bencana kemanusiaan di Gaza memerlukan tanggapan yang lebih besar daripada apa yang diamanahkan oleh resolusi tersebut.
Sebagai CEO badan amal berbasis di Inggris, ia mengungkapkan bahwa 20.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa, dan hanya seperempat rumah sakit yang masih berfungsi. Namun, menurutnya, dunia terus mengecewakan masyarakat Gaza di saat-saat yang paling suram.
Ward menekankan bahwa resolusi tersebut tidak akan mampu menghentikan "bencana" yang tengah terjadi.
Menurutnya, Dewan Keamanan PBB gagal mengimbau untuk segera dan secara permanen menghentikan gencatan senjata di Gaza, yang sebenarnya merupakan langkah krusial untuk melindungi kehidupan warga sipil secara berkelanjutan dan memungkinkan bantuan disalurkan kepada semua yang membutuhkan.
Setelah negosiasi yang panjang dan beberapa kali ditunda, resolusi yang diajukan oleh Uni Emirat Arab akhirnya disetujui dengan dukungan dari 13 negara, tanpa penolakan, sementara Amerika Serikat dan Rusia, kedua-duanya anggota tetap Dewan Keamanan PBB, memilih untuk abstain.
Resolusi tersebut menyerukan kepada semua pihak untuk segera mengambil "langkah-langkah mendesak" guna membuka akses kemanusiaan yang lebih luas, aman, dan tanpa hambatan ke Gaza.