"Semakin lama aku melihat dirimu, aku semakin percaya bahwa obsesi tentang sebuah kota yang Indah dan menarik memang harus diberikan kepada anak anak muda Indonesia. Mereka yang punya mimpi tentang bagaimana hidup dalam satu kota yang nyaman dan bagaimana kota itu harus dipenuhi oleh berbagai hal baru yang dapat membuatnya bersaing dengan kota kota lain yang ada di dunia. Sebuah masa depan," kata Fahri.
Kali kedua mereka kembali bertemu saat Gibran menyambangi kantor sekretariat DPP Gelora guna menyampaikan niat untuk maju menjadi calon wakil presiden. Bagi Fahri, itu adalah keputusan yang berani.
"Waktu itu aku berpikir hanya untuk mengajukan dua pertanyaan, sebagai caraku melacak kesiapanmu: pertama tentang satu konsep yang sedang ramai dibicarakan terkait problem stunting dan pelayanan publik. Dan yang kedua adalah tentang bagaimana menghadapi fakta bahwa salah satu calon presiden sangat kuat di Jawa tengah," kenang mantan Wakil Ketua DPR RI itu.
"Aku kaget karena pada waktu itu kau menjawab dua pertanyaan itu dengan sangat dalam dan tenang sehingga aku percaya bahwa di masa yang akan datang engkau sudah memiliki kesiapan untuk menghadapi hari hari yang penuh dengan tantangan," jelasnya lebih jauh.
Pada debat perdana Cawapres Jumat malam, Fahri kembali dibuat terpukau dengan performa Gibran.
Ia mengaku menyaksikan sinar yang terang, dari seorang anak muda yang diragukan dan dianggap remeh tapi tampil dengan penuh keyakinan dan kemantapan hati.
Fahri menilai tidak mudah tampil di antara orang orang yang menganggap dirinya senior dan selama ini langsung atau tidak telah secara sesumbar menganggap remeh dan kemampuan Gibran untuk menganalisa dan menjawab persoalan.