FAJAR.CO.ID -- Iran pada Senin membantah tudingan bahwa mereka menyerang kapal tanker komersial milik Jepang di Samudra Hindia pada akhir pekan lalu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa tuduhan dari pemerintah Amerika Serikat dianggap "tidak berdasar."
Menurut Pentagon, kapal kimia berbendera Liberia yang dioperasikan oleh Belanda itu diserang sekitar 370 kilometer lepas pantai India. Serangan diduga dilakukan dengan pesawat tak berawak satu arah yang ditembakkan dari Iran.
Wall Street Journal melaporkan bahwa kapal tersebut terkait dengan Idan Ofer, seorang miliarder Israel. Iran telah memberikan dukungan kepada kelompok militan Palestina Hamas dan pemberontak Houthi pro-Iran di Yaman, yang kerap menyerang kapal komersial di Laut Merah.
Seorang komandan elite Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengancam untuk menutup jalur rute pelayaran laut lainnya jika Israel terus melanjutkan serangan daratnya di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Duta Besar Israel untuk India mengutuk tindakan Iran, menyatakan bahwa "serangan yang diprakarsai Iran terhadap pelayaran internasional ini seharusnya tidak mengejutkan" dalam unggahan di platform X pada Minggu (24/12).
Kapal tanker tersebut, membawa 20 warga India dan seorang warga Vietnam, meninggalkan Arab Saudi pada Selasa dan menuju ke Mangalore, barat daya India, menurut Departemen Pertahanan AS dan Penjaga Pantai India.
Tidak ada laporan mengenai korban jiwa. Setelah serangan, kapal memutuskan menuju Mumbai untuk perbaikan dan menilai kerusakan dengan bantuan Penjaga Pantai India. (ant)