Kedua, Bahtiar berpesan untuk mengubah pola kerja aparat pemerintahan. Ia mencontohkan pegawai dinas pertanian, dinas peternakan, Kesbangpol atau dinas yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, untuk turun ke lapangan langsung. Agar pemerintahan dirasakan kehadirannya di masyarakat.
"Ubah pola kerja untuk lebih banyak ke lapangan, lebih banyak ke masyarakat," pesannya.
Bahtiar menginginkan, 70 persen pegawainya ada di lapangan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. 30 persennya menangani administrasi. Program dan kegiatan juga tidak hanya berfokus di Kota Makassar, karena ruang lingkup Pemprov Sulsel berada di seluruh wilayah Sulsel.
"Kita sedang berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulsel. Banyak program yang berhubungan langsung dengan masyarakat yang sedang dikerjakan tim provinsi, Tim Pengendali Inflasi Daerah maupun Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah," paparnya.
Apalagi saat ini sudah didukung dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan.
Ketiga, Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Sulsel adalah organisasi pemerintahan yang baik dan amanah. Pekerjaan terbesar sebagai aparat birokrasi adalah menjadi pelayan yang netral bagi seluruh masyarakat. Ia meminta pegawai, jangan mau diadu domba dan masuk ke ranah politik. Ia pun menyatakan akan melakukan penertiban dengan tegas.
"Kawan-kawan harus kerja lurus pada organisasi, kawan-kawan bukan politisi. Digaji oleh negara sama seperti saya, kawan-kawan adalah birokrat," ucapnya.