Tertinggi Dalam Lima Tahun Terakhir, Damkar Makassar Catat 390 Kasus Kebakaran di 2023

  • Bagikan
Lokasi kebakaran di Jalan Andi Tonro VI, Kecamatan Tamalate, kota Makassar. (Muhsin/fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Dinas Pemadam Kabakaran (Damkar) Makassar, mencatat jumlah kebakaran sepanjang 2023 mencapai 390 kasus.

Jumlah kasus ini menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Data yang dihimpun, kebakaran pada 2018 tercatat mencapai 209 kasus, pada 2019 mencapai 305 kasus, kemudian 2020 mencapai 141 kasus, 2021 mencapai 138 kasus, dan 2022 menyentuh 151 kasus.

Tahun ini, kabakaran justru didominasi oleh sampah dan alang-alang dengan jumlah 171 kasus, tak seperti sebelumnya didominasi oleh masalah kelistrikan. Penyebabnya tak lain akibat El Nino yang mengakibatkan Makassar dilanda kekeringan hebat.

Untuk penyebab kebakaran tertinggi kedua yakni listrik, berada di posisi kedua dengan jumlah 121 kasus, tabung gas 17 kasus, kompor 9 kasus, lilin 2 kasus, dan lain-lainnya (tidak diketahui) 57 kasus.

Sedangkan untuk objek kebakaran didominasi oleh sampah alang-alang mencapai 201 kasus, rumah tinggal 199 kasus, industri perusahaan 29 kasus, gudang 16 kasus, dan kendaraan 13 kasus.

Sedangkan untuk korban terdampak mencapai 1.014 jiwa dari jumlah 225 KK. Adapula korban luka-luka sebanyak 21 orang dan meninggal dunia dua orang.

Untuk luas area terdampak mencapai 23.160 meter persegi dengan total kerugian mencapai Rp20,1 miliar.

Kepala Damkar Makassar, Hasanuddin mengatakan, selain laporan kebakaran, tahun ini pihaknya juga telah mendorong sejumlah upaya dan terobosan dalam pencegahan kebakaran.

"Ada pendistribusian damtor di 103 kelurahan untuk 15 kecamatan, kemudian pendistribusian tabung APAR dan fire blanket di lorong wisata. Melaksanakan MoU dengan beberapa instansi terkait, salah satunya dengan TNI Angkatan Udara," ujar Hasanuddin, kemarin.

Pihaknya juga melakukan pengembangan SDM aparatur pemadam kebakaran dalam program diklat, serta melaksanakan pengukuran indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan yang dilaksanakan.

Selain beberapa kegiatan itu, kegiatan rutin juga dilaksanakan berupa sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran di beberapa titik wilayah Makassar.

"Untuk tingkat kejadian kebakaran, tahun ini mengalami kenaikan drastis yang dipengaruhi dengan adanya siklus El Nino dengan jumlah perbandingan pada 2022 sebelumnya sebesar 151 kasus. Lalu 2023 naik sebesar 390 kali kejadian per hari ini (21 desember 2023)," tandas Hasanuddin.

Kepala Bidang Operasi Damkar Makassar, Cakrawala memaparkan, untuk kasus tertinggi tahun ini berada pada Agustus, September dan Oktober. Bulan-bulan ini diketahui menjadi puncak dari El Nino.

"Pada Agustus ada 54 kasus, kemudian September 85 kasus, dan Oktober 90 kasus," urainya.

Kasus diakuinya terjadi akibat kelalaian, khususnya masyarakat yang membakar sampah dan ditinggalkan begitu saja. Adapula akibat orang yang buang puntung rokok sembarangan.

"Jadi kebanyakan sekarang kasus itu didominasi oleh alang-alang. Itu karena rumput dan alang-alang ini sangat kering dan mudah terbakar," papar dia. (an/yuk)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan