FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kasus busur disebut sebagai yang paling tinggi di Kota Makassar sebagai kasus yang melibatkan anak-anak di bawah umur sepanjang 2023.
Hal ini diungkapkan Kasi Pidum Kejari Makassar, Asrini Maya As'ad, ketika diwawancara oleh awak media pada Kamis (28/12/2023).
Menurut Asrini, kasus tersebut mencuat karena melibatkan sejumlah anak-anak, memunculkan keprihatinan di masyarakat.
Asrini memberikan rincian lebih lanjut tentang kejadian tersebut, membuka jendela terhadap kompleksitas kasus dan upaya penanganannya oleh pihak berwenang.
“Yang paling banyak itu perkelahian, penganiayaan, kasus 351 dan pembusuran. Busur paling banyak, paling teratas," ujar Asrini.
Namun Asrini mengungkapkan, dari beberapa kasus tersebut, beberapa di antaranya dilakukan proses diversi.
Proses itu disebutkan Asrini, penyelesaian permasalahannya dengan musyawarah tanpa melalui proses peradilan.
“Kalau anak (terkait masalah hukum) diversi tapi ada batasannya perlindungan anak dengan peradilan anak,” Asrini menuturkan.
Dalam catatan tahunannya, Asrini mencatat, telah menangani 132 perkara yang melibatkan anak di bawah umur sebagai tersangka.
Angka ini mencerminkan penurunan signifikan dari tahun sebelumnya yang mencatatkan 285 kasus serupa.
Asrini menekankan upaya pencegahan dan rehabilitasi bagi anak-anak yang terlibat dalam kasus hukum.
Penanganan kasus yang lebih rendah di tahun terkini menunjukkan langkah-langkah positif dalam melibatkan pihak berwenang serta masyarakat untuk melindungi dan memberdayakan anak-anak.
