FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 5.326 gempa bumi terjadi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sepanjang tahun 2023.
"Dari 5.326 kejadian tersebut terdapat 38 kejadian gempa bumi yang dirasakan sekitar wilayah NTB," ungkap Ardhianto Septiadhi, Kepala Stasiun Geofisika Mataram, dalam keterangannya yang dirilis di Praya, Kamis, (28/12/2023).
Gempa-gempa sepanjang tahun 2023 itu, katanya, umumnya memiliki magnitudo kurang dari 3,0 dan kedalaman dangkal kurang dari 60 kilometer.
Analisis tentang gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya selama tahun 2023 dibagi menjadi empat kategori, yaitu berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman gempa, dan sumber gempa.
Dari grafik frekuensi kejadian gempa bumi tahun 2023, diketahui bahwa bulan Juni mencatat jumlah kejadian gempa terbanyak, mencapai 506 kali.
Dilihat dari besar magnitudo, gempa dengan magnitudo kurang dari tiga tercatat sebanyak 3.849 kali, gempa dengan magnitudo 3-5 terjadi sebanyak 1.463 kali, dan terdapat 14 kejadian gempa dengan magnitudo lebih dari lima.
Sementara itu, berdasarkan kedalaman, gempa dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer mencapai 4.127 kali, dengan kedalaman 60-300 kilometer terjadi sebanyak 1.156 kali, dan terdapat 43 kejadian gempa bumi dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer.
Menurut Ardhianto, seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya selama tahun 2023 dipengaruhi oleh aktivitas zona subduksi di selatan pulau dan zona Back Arc Thrust di utara pulau, serta sesar lokal yang ada di wilayah NTB dan sekitarnya.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkas Ardhianto. (ant)