FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Budidaya pisang cavendish menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).
Kepala Dinas TPHBun Sulsel Imran Jausi menyebut program prioritas Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin didukung dengan kebijakan anggaran pengembangan holtikultura seperti pisang, sukun, nenas, nangka, cabai dan lain-lain.
Anggaran yang disiapkan bukan hanya untuk bibit tapi juga penguatan penyuluh, studi banding, hingga pendampingan di lapangan.
Adapun anggaran budidaya pisang tahun ini kata dia murni dari CSR. Berbeda dengan tahun 2024 sudah ada anggaran khusus dari APBD.
“Yang kita bagi kemarin itu dana CSR masih dalam bentuk sosialisasi. Hanya CSR dibantu oleh Pemprov untuk didistribusikan ke petani,” kata Imran Jausi kepada Fajar.co.id, Jumat (29/12/2023).
Terpisah, Ketua BANGGAR DPRD Sulsel Irwan Hamid menyatakan, program pisang cavendish masuk dalam program kegiatan Ketahanan Pangan.
“Programnya itu adalah ketahanan pangan. Di breakdown dengan sub kegiatan. Sub kegiatan itu adalah budidaya pisang. Kalau di peternakan ada sapi, unggas dengan sistem kawin suntik. Programnya untuk mendukung ketahanan pangan,” ujarnya.
Pada intinya kata Irwan Hamid, yang menjadi prioritas diantara seluruh komoditas itu adalah pisang cavendish.
“Ada juga yang lain tapi pisang cavendish yang prioritas. Karena pemikiran pak gubernur itu, pisang cavendish yang dikonsumsi di masyarakat Sulsel itu diimpor dari luar. Kenapa tidak Sulsel yang punya lahan yang cukup luas, tidak kita budidayakan disini. Kalau perlu kita yang ekspor” ujarnya.