FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi memecat Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar.
Keputusan ini menciptakan gejolak di internal NU, dengan dugaan bahwa pemecatan tersebut terkait sikap politik Ketua PWNU Jatim yang tidak mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Adapun pemecatan terhadap KH Marzuki diungkapkan oleh akun bernama @TamyiziFaiz di aplikasi X.
"KH. Marzuki Mustamar dicopot dari jabatan Ketua PWNU Jawa Timur oleh PBNU," ujar Faiz dalam keterangannya (29/12/2023).
Dikatakan Faiz, alasan pencopotan KH Marzuki dari jabatannya sebagai Ketua PWNU Jatim tidak jelas.
"Alasan pencopotan KH. Marzuki Mustamar dari Ketua PWNU Jatim tidak jelas," tandasnya.
Pengasuh PP Mambaul Maarif Denanyar, Kabupaten Jombang, Gus Salam dalam keterangan tertulisnya membenarkan hal tersebut.
"Karena tadi malam itu Rais Aam memberikan pernyataan untuk mengarahkan mendukung 02," kata Cucu pendiri NU itu.
Dia mengatakan, pemberhentian Kiai Marzuki dari jabatannya ikhwal dukung mendukung di Pilpres 2024. Kiai Marzuki tidak mengikuti arahan dari PBNU untuk mendukung Paslon 02.
Menurutnya, pencopotan terhadap Kiai Marzuki Mustamar dari jabatan Ketua PWNU Jatim bermotif politik.
"Karena situasinya saat ini sedang hangatnya politik. Sehingga sulit tidak mengaitkan dengan politik," ucapnya.
Apalagi, lanjut Gus Salam, dalam pertemuan dengan sejumlah PCNU se Jatim di Hotel Shangri La Surabaya, Ketua Umum PBNU dan Rais Am sempat menyatakan dukungan terhadap pasangan calon presiden-calon Wakil Presiden nomor 02.
"Baik secara sharih (jelas) maupun secara kinayah (kiasan)," tandasnya.
Untuk diketahui, KH Marzuki Mustamar adalah seorang tokoh agama yang lahir pada 22 September 1966. Dia merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad di Kota Malang, Jatim.
Puncak kepopulerannya terjadi ketika beliau memimpin prosesi baiat Ustaz Hanan Attaki, yang kemudian menjadi warga Nahdlatul Ulama (NU).
Selain sebagai pimpinan pondok pesantren, KH Marzuki Mustamar juga berperan sebagai guru bagi Ustaz Hanan Attaki.
Profilnya sebagai pemimpin agama dan kontribusinya dalam pengembangan pendidikan di pondok pesantren menjadikan dirinya sebagai sosok yang dikenal di kalangan masyarakat.
(Muhsin/fajar)