FAJAR.CO.ID -- Forest City adalah deretan bangunan yang terhampar di sepanjang pantai bagian selatan Johor Malaysia. Sederet apartemen dengan puluhan lantai menghadap ke Singapura.
Bangunan futuristik yang mirip konsep metaverse dalam permainan game minecraft ini menghabiskan 7 ribu hektare lahan.
Dikembangkan oleh agen properti asal China, County Garden, bangunan yang resmi diluncurkan pada 2016 ini ditaksir menghabiskan 100 miliar dollar Amerika.
Bangunan ini sangat cocok digunakan bagi penduduk China daratan yang ingin memiliki apartemen mewah di negara Tropis dengan harga lebih murah dibanding di negaranya.
Awal peluncurannya, apartemen ini cukup diminati. 80 persen dari 9.000 penduduk yang menjadi penyewa sebagian bekerja di Singapura dan pelabuhan kontainer dekat Johor.
Letaknya di Selat Johor, dengan view perbatasan Singapura yang hanya berjarak 20 menit. Forest City ini mestinya memiliki 700.000 populasi di empat pulau reklamasi pada 2035 mendatang.
Namun, impian itu sirna saat Forest City terpuruk saat adanya Covid-19. Aliran modal keluar negeri dari China ke luar negeri dibatasi akibat pandemi.
Semakin terpuruk kala mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pada tahun 2018 tidak mengizinkan orang asing memperoleh visa untuk tinggal di tempat tersebut.
Meski demikian, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sempat mengumumkan zona keuangan khusus di Forest City termasuk insentif dan visa masuk ganda serta tarif pajak penghasilan.
Bersama Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, pada Oktober mengumumkan zona ekonomi khusus Johor-Singapura.
